Pesawat militer Filipina menjatuhkan bom sementara pasukan artileri membombardir pemberontak selatan pada hari Senin 28 November 2016 yang menjadi hari ketiga pengepungan kelompok gerilyawan Islam. .
Beberapa pesawat OV-10 Bronco beputar-putar di udara sebelum menukik dan menjatuhkan pada posisi dari kelompok pemberontak Maute, yang telah menduduki balai kota di provinsi Lanao.
“Sampai siang hari ini, ada pertempuran berat di daerah ini ketika pasukan kita sedang melakukan operasi kliring,” kata juru bicara militer Mayor Filemon Tan sebagaimana dilansir Reuters. Tan menambahkan 13 tentara terluka dalam serangan yang dimulai pada hari Sabtu tersebut.
Ribuan warga mengungsi karena ratusan tentara, yang didukung oleh artileri dan kendaraan berat lapis baja bergerak maju menyerang pemberontak.
Pesawat latih buatan Italia dan pesawat OV-10 Bronco buatan Amerika juga dikerahkan membantu merebut kembali balai kota tua itu.
Pemerintah telah menuduh kelompok Maute meledakkan bom di sebuah pasar di kota kelahiran Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada 2 September lalu dan menewaskan 14 orang dan melukai puluhan yang lain.
“Sebuah pertarungan berat sedang berlangsung, tapi kami berharap untuk menetralisir kelompok Maute ini segera,” tambahnya.
Baca juga:
Perusahaan AS Tawarkan BT-64 untuk Ganti OV-10 Bronco Filipina