Tu-160 “Blackjack” sangat mirip dengan B-1B Amerika yang berbobot 216 ton, tapi pesawat Rusia tidak pernah benar-benar hidup dengan potensi tertingginya. Namun, ini adalah pembom berat paling modern yang dimiliki Rusia. Pesawat dengan berat 267 ton ini dapat membawa sampai 40 ton bom dan rudal hingga rentang 12.000 kilometer. Pesawat ini dapat mengisi bahan bakar di udara dan mulai beroperasi pada tahun 1987, dan dibangun terutama untuk mengirimkan rudal jelajah.
Setelah memperhatikan keberhasilan B-1 di Afghanistan dan Irak dengan bom pintar, Tu-160 dimodifikasi untuk melakukan hal yang sama, selain mempertahankan kemampuan rudal jelajah. Upgrade ke standar Tu-160M membutuhkan waktu sekitar 18 bulan dengan biaya sekitar US$ 35 juta per pesawat. Model baru memiliki mesin yang lebih handal, beberapa kemampuan siluman (karena radar menyerap materi pada eksterior), dan peningkatan kemamuan elektronik termasuk kemampuan untuk menggunakan hampir setiap rudal pesawat di arsenal Rusia). Upgrade dari tiga Tu-160 pertama akan mulai dilakukan tahun 2013, dan sepuluh pesawat upgrade akan selesai pada akhir 2015.
Tu-160 telah terbukti cukup mampu. Para jenderal angkatan udara percaya Tu-160 adalah aset berharga dan layak disimpan dalam pelayanan. Tapi mendapatkan suku cadang dari industri pertahanan Rusia pasca-Perang Dingin sangat sulit. Banyak perusahaan era Perang Dingin yang bangkrut dan sering tidak menghasilkan barang yang berkualitas.
Tu-160 pertama dibangun pada awal 1980-an dan 35 dibangun sebelum produksi berhenti karena kekurangan uang pada tahun 1994.
Kebanyakan dari mereka 35 pesawat telah pensiun atau dihapus. Ketika produksi Tu-160 berhenti pada tahun 1994 beberapa dari mereka selesai sebagian. Dan nantinya tiga pesawat baru pertama yang dibaru akan menggunakan badan pesawat yang belum selesai di era Soviet di tahun 1990-an.
Banyak pabrik-pabrik senjata Rusia ditutup setelah Uni Soviet runtuh pada tahun 1991. Itu terjadi, sebagian, karena Uni Soviet itu, secara harfiah, bangkrut. Anggaran pertahanan dipotong oleh lebih dari dua pertiga dan produksi senjata paling terluka. Satu-satunya pabrik yang terus operasi adalah mereka yang memiliki pasar ekspor.
Tapi banyak dari pabrik yang tutup yang diawetkan dan sekarang banyak dari mereka yang beroperasi lagi, mengambil tempat mereka tinggalkan. Tapi perusahaan dihidupkan kembali tidak memiliki desain, manajemen, dan bakat pekerja terampil. Semua orang-orang terbaik telah bekerja di perusahaan-perusahaan komersial lebih menguntungkan. Tapi sekarang Rusia melihat 50 Tu-160M2 sebagai cara untuk membantu seluruh industri pesawat terbang Rusia dan menjaga kekuatan pembom berat yang layak hingga 2030-an.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2016/09/30/tercepat-tertinggi-terjauh-terbesar/