Sebuah M109A6 Paladin Angkatan Darat AS melakukan tembakan di Qayyarah Barat, Irak, mendukung pasukan keamanan Irak yang bergerak maju menuju Mosul pada 17 Oktober 2016.
Dukungan yang diberikan oleh tim Paladin memberikan ISF dengan kemampuan artileri penting selama gerak maju mereka. Amerika Serikat bersama sekitar 60 negara yang tergabung dalam koalisi tengah mendukung pasukan Irak untuk merebut Mosul, kota terbesar kedua di Irak, baik dari udara maupun darat.
Paladin adalah versi lanjutan dari gun self-propelled M-109 yang legendaris. Dapat menembak shell 155 milimeter hingga 20 mil menggunakan proyektil dibantu roket. Sistem ini juga dapat menembakkan mortar dipandu GPS atau laser Excalibur.
Angkatan Darat AS telah mulai menerima seri produksi pertama self-propelled howitzer (SPH) M109A7 Paladin Integrated Management (PIM) yang akan menggantikan M109A6 Paladin howitzer dan M992A2 Carrier Ammunition Tracked vehicle dengan sistem yang lebih canggih.
PIM mempertahankan meriam 155 mm Paladin, tapi dipasang pada sasis baru yang didasarkan pada Bradley.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/02/24/20-senjata-artileri-paling-keran-dalam-sejarah/