Sebuah badai aneh menerjang Australia yang mengakibatkan suhu turun secara drastis dan cepat. Dua orang meninggal dan layanan kesehatan kewalahan.
Topan badai yang menewaskan dua orang di Victoria terjadi pada Senin 21 November 2016 malam dan disebut sebagai “bencana negara”.
Badai topan itu mengakibatkan peristiwa yang dinamakan ‘thunderstorm asthma’ atau ‘topan asma’ yakni sebuah fenomena yang terjadi ketika serbuk sari rumput menyerap kelembaban dan pecah menjadi partikel yang jauh lebih kecil.
Partikel kecil tersebut dengan mudah disebarkan oleh angin kencang dan memasuki hidung, paru-paru serta saluran pernapasan manusia, sehingga menyebabkan reaksi alergi.
Sebagaimana dilaporkan BBC, korban massal pada Senin malam itu, yang terjadi akibat topan yang menerjang seluruh negara bagian tersebut dan membuat temperatur turun dari 38 derajat Celsius menjadi di bawah 20 derajat Celsius dalam satu waktu satu jam, dan mengakibatkan kematian dua orang yang menunggu ambulans terlalu lama.
Ambulans Victoria menerima lebih dari 2.000 telepon, lebih dari tujuh kali lipat daripada kondisi normal.
Menteri Kesehatan Jill Hennessy akan mengkaji penuh kejadian ini. “Tak diragukan akan ada kajian penuh mengenai apa yang terjadi semalam dan apa hasil klinik yang akan muncul,” kata Hennessy kepada wartawan pada Selasa.
“Pasti akan ada pelajaran yang bisa diambil, selalu ada pelajaran dalam kasus semacam ini, tapi setiap bagian lonjakan penanganan darurat kami muncul secara benar,” katanya.
Paul Holman, Komandan Kesehatan Negara Bagian, mengatakan selama 40 tahun bekerja ia tak pernah menyaksikan reaksi seperti ini, dan menyebutnya “bencana negara”. “Ini adalah fenomena yang jarang kita saksikan sebelumnya,” kata Holman.
“Setiap rumah sakit penuh. Saya hanya bisa berspekulasi, tapi saya kira itu disebabkan oleh zat yang mengganggu dan serbuk sari tanaman di udara,” katanya.