Para ahli China telah mengusulkan berbagai tindakan untuk membalas penyebaran THAAD. Mereka berpendapat bahwa sudah waktunya untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam rudal balistik jarak menengah China yang dapat memperkuat kemampuan penetrasi mereka yang dapat meningkatkan mid-course atau terminal maneuverability hulu ledak untuk menghindari rudal pencegat.
Teknologi dan langkah-langkah juga mencakup mengintegrasikan umpan untuk menyesatkan rudal pencegat, peningkatan kekuatan hulu ledak, dan membangun rudal lebih canggih lagi.
Mereka juga mengusulkan peningkatan penanggulangan elektronik untuk melawan radar THAAD. Beberapa percaya bahwa kendaraan hipersonik China yang sedang diuji yakni DF-ZF yang diduga dapat mencapai kecepatan Mach 10, dapat mengubah semua sistem pertahanan rudal itu menjadi usang dalam satu malam.
Beberapa juga berpendapat bahwa di masa perang, China harus meluncurkan serangan serangan pertama untuk menghancurkan THAAD. Untuk menghindari THAAD ang berbasis Korea Selatan, analis China mengusulkan untuk menyebarkan kapal selam nuklir strategis China ke Samudera Pasifik untuk patroli rutin.
Kapal selam sebagai penangkal nuklir yang sangat mobile dan lebih tersembunyi dapat meningkatkan survivability dari kekuatan nuklir berbasis laut China, sehingga meningkatkan kredibilitas kemampuan serangan kedua nuklir China.
Analis China berpendapat bahwa untuk mengembalikan “keseimbangan strategis,” di wilayah itu China harus bekerja sama dengan Rusia dalam mengembangkan senjata strategis ofensif, terutama dalam mengembangkan teknologi “penetrasi” yang dapat mengalahkan pertahanan rudal.
Tindakan lain yang diusulkan adalah membangun sisstem rudal pertahanan yang melebihi THAAD.
Analis lain berpendapat perlawanan juga bisa dengan menerapkan sanksi ekonomi kepada Korea Selatan. Beberapa mengusulkan bahwa warga negara China harus memboikot bepergian ke Korea Selatan, yang dapat mengganggu sektor pariwisata, hotel dan barang-barang mewah bisnis Korea Selatan.
Warga negara China juga bisa menjadi sukarelawan untuk tidak menonton sinetron Korea Selatan atau menggunakan produk kosmetik Korea Selatan. Mereka juga menyarankan untuk membuat “hambatan teknis” terhadap impor Korea Selatan dan memberlakukan pembatasan visa warga Korea Selatan yang berniat untuk masuk ke China.