Sebuah jet tempur F-15 milik Israel yang rusak parah dan terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah ditabrak sekawanan burung akan kembali terbang setelah unit pemeliharaan melakukan kanibal terhadap F-15 lain. Upaya perbaikan telah mulai dilakukan sejak 2014 lalu dan pesawat kini sedang menjalani tes penerbangan pertama.
Pada bulan Juni 2011, F-15 Baz dua kursi dari Skuadron Edge of the Spear lepas landas dari Tel-Nof AFB dan ketika mencapai 3.000 kaki, kawanan pelikan menabraknya. Pilot dan WSO segera melakukan pendaratan darurat dengan bagian belakang jet rusak berat.
Personel Aerial Maintenance Unit (AMU) telah bekerja membangun proyek dan bekerja untuk membawa jet kembali udara dengan cara yang unik, yang dianggap sebagai belum pernah terjadi di dunia yakni dengan mengganti bagian belakang jet yang rusak dengan bagian belakang pesawat yang berbeda yakni F-15 satu. Pesawat ini telah dipensiun selama kurang lebih 20 tahun.
Pekan lalu, setelah periode pemulihan yang panjang di AMU, FTC (Flight Test Center) melakukan uji terbang pertama jet.
“Penerbangan pertama berhasil. Semuanya berjalan sesuai rencana”, kata Letnan Kolonel Rotem, Kepala Pilot Test di FTC yang menerbangkan pertama pesawat ini sebagaimana dilaporkan situs resmi Israel Air Force 7 November 2015 lalu.

Dalam waktu dekat personel FTC akan terus menguji jet sampai semua tes bisa lulus setelah itu pesawt akan kembali ke Skuadron “Edge of the Spear” dan kegiatan operasional.
Menurut penilaian setelah kecelakaan pesawat mengalami kerusakan parah dibagian tengah dan belakang karena mesin terbakar. Kemudian didapatkan solusi dengan mengambil bagian itu dari F-15 nomor ekor 314 yang ada dalam penyimpanan di Ouvda AFB.

“Kami menghapus kokpit dan mengganti dengan kokpit dua-seater ke badan pesawat F-15 yang lebih tua. kokpit dua-seater lebih maju dan mencakup semua upgrade yang dilakukan di jet baru IAF “.
Setelah menyelesaikan tes, jet dipindahkan ke FTC dan di uji penerbangan pertama yang digelar minggu lalu selama sekitar 15 menit, personil skuadron melakukan uji utama dari semua sistem jet.