Lockheed Martin Corp telah menerima modifikasi kontrak senilai US$536 juta dari Angkatan Udara Amerika Serikat untuk memelihara kelestarian F-22 Raptor. Dana tersebut merupakan bagian dari kontrak pemeliharaan sistem senjata Performance-Based Logistics (PBL) armada F-22 untuk anggaran 2017.
Lockheed Martin bekerja sama dengan Angkatan Udara AS akan mengintegrasikan proses manajemen sistem untuk memastikan bahwa armada Raptor siap untuk melakukan misinya.
“Kontrak ini merupakan bagian penting untuk menjaga kemampuan tempur armada Raptor dalam pertempuran,” kata Ken Merchant, Wakil Presiden Program F-22 Lockheed Martin sebagaimana dilansir situs resmi perusahaan itu Rabu 16 November 2016.
“Kemitraan kolaboratif kami dengan Angkatan Udara dan mitra industri kami memastikan bahwa warfighters kami mendapatkan kemampuan penting yang mereka butuhkan untuk mencapai misi mereka.”
AS telah mengerahkan F-22 ke Asia dan Eropa untuk memperkuat komitmen Washington dalam memperkuat kemitraan dengan sekutu. F-22 juga sedang dikerahkan ke Timur Tengah untuk mendukung Operasi Inherent Resolve melawan ISIS.
F-22 Raptor merupakan pesawat superioritas udara generasi kelima yang mengkombinasikan kemampuan siluman, kecepatan, kelincahan, dan kesadaran situasional srta rudal udara ke udara dan udara ke darat yang mematikan menjadikan Raptor sebagai pesawat dominasi udara terbaik saat ini.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/09/27/f-22-raptor-kisah-pesawat-paling-mematikan-di-dunia/