Militer Korea Selatan mengumumkan rencana mereka untuk membangun rudal jarak jauh untuk melindungi diri dari serangan Korea Utara. Pengumuman Rabu 16 November 2016 ini dikeluarkan di tengah kekhawatiran mereka dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
Dalam kampanyenya Trump mengatakan Korea Selatan dan negara-negara sekutu di Asia harus secara mandiri melindungi dirinya sendiri dan harus membayar dengan apa yang dilakukan Amerika untuk menjaga mereka.
Roket yang akan dibangun ini harus memiliki kemampuan terbang jarak jauh dan memiliki daya rusak besar.
“Jika dikerahkan dan diluncurkan, proyektil MRLS baru bisa merusak dan memunculkan malapetaka besar pada target terkena jauh di dalam wilayah musuh,” kata Kim Si-cheol, juru bicara Program Akuisisi Pertahanan, kepada wartawan sebagaimana dikutip kantor berita Yonhap.
Peluncur roket akan menembakkan proyektil yang akan merusak hingga ukuran tiga kali lapangan sepak bola.
Roket jarak jauh ini sebagai salah satu upaya terbaru Korea Selatan untuk meningkatkan kekuatannya di tengah ancaman Pyongyang yang bukannya surut tetapi semakin meningkat. Rencana lainnya termasuk pembelian jet tempur F-35 dan menginvestasikan US$ 16 juta mengembangkan kapal selam baru dengan bobot 3.000 ton dalam tiga tahun ke depan.
Baca juga:
Rusia Pertimbangkan Akuisi Kembali T-80U dan BMP-3 Korea Selatan
