Kelompok tempur angkatan laut Rusia di Suriah mulai melakukan misi tempur untuk menggempur posisi ISIS dan pemberontak di Suriah.
Kekuatan ini bisa melakukan serangan dengan tenang karena dilindungi sistem pertahanan rudal terbaik di dunia milik Rusia.
Moskow menempatkan payung udara terbaik milik mereka yakni sistem pertahanan pesisir Bastion, S-300, S-400 dan Pantsir untuk melindungi jet tempur, kapal perang dan asset lainnya.
“Seperti yang Anda tahu, sistem S-400 telah dikerahkan lama [di Suriah] lama. Selain itu, kami telah mengerahkan sistem S-300 untuk menutupi laut dan praktis mencapai wilayah Siprus,” kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat pertahanan Selasa 15 November 2016.
Sementara sistem pertahanan pesisir Bastion hampir menutupi seluruh pantai. “Kompleks ini dapat menghancurkan target laut dan darat pada jarak 350 kilometer dari laut dan hampir 450 kilometer dari darat,” kata Shoigu sebagaimana dikutip Sputniknews.
Ia juga menegaskan bahwa kelompok angkatan laut Rusia di Suriah dilindungi oleh Bastion yang berbasis di Suriah hingga mereka sekarang aman dari target yang terbang rendah.
“Sistem Pantsir juga ditempatkakn di sana. Selain itu, selama empat bulan terakhir sistem S-200 Suriah telah dikembalikan, yang meliputi wilayah Suriah timur dan mendukung perlindungan pangkalan kami di Tartus dan Hmeymim. ”
Presiden Rusia telah memerintahkan untuk melindungi Angkatan Bersenjata Rusia di Suriah dari serangan udara dan laut. Pada bulan Oktober, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa sistem S-300 dikirim ke Suriah untuk menjamin keamanan pangkalan angkatan laut Rusia di Tartus.
Menurut laporan media, sistem yang telah dikerahkan di Suriah adalah S-300V4 (penyebutan NATO SA-23 Gladiator) yang mampu menghantam pesawat taktis dan strategis serta rudal balistik jarak menengah dan rudal jelajah.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/06/11/melacak-jejak-pantsir-s1-pembunuh-pesawat-jarak-dekat/