Site icon

Turun Drastis, Penjualan Senjata AS Tergerus Rp169 Triliun

Amerika Serikat membukukan penjualan senjata ke negara asing pada 2016 ini mencapai US$33,6 miliar atau sekitar Rp437 triliun. Jumlah ini turun US$13 miliar atau sekitar Rp169 triliun dibanding  tahun 2015 yang mencatat rekor.

Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan atau  Defense Security Cooperation Agency (DSCA) di antara penjualan senjata yang disepakati pada tahun ini adalah penjualan amunisi GBU-10 ke Uni Emirat Arab senilai US$785 juta, US1,2 miliar untuk penjualan rudal udara ke uara AIM-120D ke Australia dan US$1,15 miliar untuk penjualan tank M1A2S Abram dan kendaraan M88Al / A2 ke Arab Saudi.

Penurunan drastic penjualan senjata dibandingkan  total 2015 sebelumnya sudah diperkirakan oleh Kepala DSCA Vice  Adm. Joseph Rixey, yang berpendapat bahwa angka total keseluruhan tidak bisa dijadikan barometer  untuk menilai keberhasilan.

“Kami tidak melihat penjualan seperti ini menjadi patokan kita. Angka bukan menjadi tujuan kita, penjualan ini benar-benar  hasil fundamental kebijakan luar negeri, “kata Rixey sebagaimana dikutip Defense News Rabu 8 November 2016.

Sebagai contoh, Rixey menunjukkan bahwa jika penjualan  jet tempur ke Kuwait, Qatar dan Bahrain yang telah disetujui  pada tahun 2016, sebanyak yang diharapkan, total penjualan akan melampaui rekor pengaturan tahun 2015.

Baca juga:

Saling Bunuh di Timur Tengah, Saling Ancam di Eropa & Asia, AS Panen Besar

Exit mobile version