4 Pesawat Jatuh Beruntun, Vietnam Hukum 40 Perwira Militer

4 Pesawat Jatuh Beruntun, Vietnam Hukum 40 Perwira Militer

Kementerian Pertahanan Vietnam telah menghukum lebih dari  40 perwira militer termasuk dua perwira tinggi terkait empat kecelakaan pesawat  militer mematikan yang terjadi tahun ini.

Mayor Jenderal Nguyen Minh Hoang, juru bicara militer Vietnam, mengatakan pada pertemuan pada hari Rabu 10 November 2016, bahwa empat pesawat yang jatuh antara  Juni dan Oktober menyebabkan “kerugian serius” untuk Angkatan Udara. Menurut laporan sebelumnya, 14 anggota militer dan seorang warga sipil tewas dalam empat insiden tersebut.

Investigasi oleh Departemen Pertahanan Nasional menemukan  masalah keamanan dan petugas telah gagal  menarik pelajaran kecelakaan terjadi terus menerus.

“Pemeriksaan keamanan pesawat masih dilakukan dengan cara-cara sederhana dan terlalu dini,” kata Hoang sebagaimana dilaporkan vnexpress.net, yang juga mempertanyakan pelatihan. Rincian dari hukuman dan identitas para petugas tidak terungkap.

Sebuah  jet tempur Angkatan Udara Vietnam jatuh pada misi pelatihan di lepas pantai utara tengah pada 14 Juni mengakibatkan salah satu dari dua pilot tewas.

Selama pencarian jet dan pilot, sebuah pesawat Coast Guard jatuh dalam cuaca buruk dua hari kemudian dan  sembilan anggota awak dinyatakan tewas setelah pencarian tidak menemukan bangkai pesawat.

Pada tanggal 26 Agustus, sebuah jet latih Angkatan Udara jatuh di Phu Yen Provinsi di menit selatan pusat setelah lepas landas setelah mesin rusak, menewaskan satu anggota kru dan seorang warga sipil di darat.

Sementara pada tanggal 18 Oktober, seorang kapten militer dan dua  letnan tewas saat helikopter jatuh selama sesi pelatihan di provinsi selatan Ba Ria-Vung Tau.

Insiden terbaru melibatkan sebuah helikopter komersial, dan militer yang masih diselidiki penyebabnya.

Kementerian akan memeriksa semua pesawat, banyak yang sudah tua, dan meninjau kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh unit-unit di bawah Angkatan Udara.

Hoang mengatakan  kementerian itu memiliki rencana untuk mengirim pilot ke luar negeri untuk pelatihan lebih lanjut sebagai bagian dari rencana modernisasi.