Komandan Angkatan Udara Arab Saudi Jenderel Muhammad bin Saleh Al Qtaibi, mengatakan bahwa negaranya sedang menjajaki kemungkinan pembelian pesawat tempur multirole JF-17 Thunder dan pesawat latih super Mashshak dari Pakistan.
Dalam obrolan singkat dengan The News di Jakarta, Minggu malam di kediaman Duta Besar Saudi Abdullah Marzouk Al-Zahrani ia mengatakan bahwa Pakistan memproduksi persenjataan state-of-the-art dengan standar yang cukup bagus.
Jenderal Muhammad bin Saleh, merupakan Komandan Angkatan Udara Arab Saudi pertama yang mengunjungi Pakistan, dan mengatakan bahwa sangat terkesan dengan kerja Angkatan Udara Pakistan (PAF).
“Saudi menghargai standar tinggi profesionalisme yang ditetapkan oleh PAF dan menyoroti kebutuhan untuk belajar dari pengalaman masing-masing,” katanya.
Pertanyaannya kenapa Arab Saudi harus membeli dari Pakistan? Sementara negara ini memiliki akses luas ke penjualasan senjata baik dari Amerika maupun Eropa. Kemungkinan besar jet tempur mesin tunggal ini akan digunakan untuk misi yang lebih rendah dibandingkan dengan armada yang ada di Angkatan Udara Arab Saudi.
Sejauh ini Arab Saudi diperkuat dengan armada jet tempur dua mesin dengan teknologi tinggi yakni f-15 dan Eurofighter Typhoon Pesawat karakter ini membutuhkan biaya operasional yang tinggi.
Arab bahkan tidak memiliki jet tempur ringan F-16 sehingga untuk semua misi baik dengan tingkat kesulitan tinggi atau rendah akan selalu menggunakan pesawat mahal. Kehadiran J-17 akan menjadikan Angkatan Udara Arab memiliki kombinasi misi campuran teknologi tinggi rendah.
Baca juga: