Militer Korea Selatan mengatakan mereka dalam siaga tinggi karena Korea Utara dapat menembakkan sebuah rudal balistik jarak menengah atau intermediate-range ballistic missile (IRBM) bertepatan dengan pelaksanaan pemilu presiden Amerika yang akan berlangsung Selasa 8 November 2016.
Para pejabat militer mengatakan Pyongyang mungkin ingin mengirim pesan yang kuat kepada presiden AS yang baru itu bahwa mereka tidak akan menyerah dengan program pengembangan rudal nuklirnya meskipun mendapat kecaman dan sanksi internasional.
“Kami mengamati dengan seksama setiap gerakan militer Korea Utara di situs uji coba nuklir Punggye-ri dan situs rudal lainnya. Militer sepenuhnya siap untuk menanggapi setiap tindakan provokatif dari Utara,” kata seorang pejabat dari Seoul Joint Chiefs Staf kepada wartawan sebagaimana dikutip Yonhap Senin 7 November 2016.
Militer Korea Selatan dan pasukan AS yang ditempatkan di Semenanjung Korea mengatakan mereka memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia untuk menjaga pengamatan pada pergerakan rudal.
Rudal Musudan atau BM-35 adalah IRBM dengan rentang perkiraan sekitar 3.500 kilometer, yang cukup untuk memungkinkan untuk menargetkan Guam, wilayah Amerika di Pasifik.
Pulau ini adalah rumah bagi banyak aset strategis yang dapat mendukung pasukan Korea Selatan dan AS dalam hal konflik pecah di semenanjung itu.