Site icon

Angkatan Udara Pemberontak Libya Mencoba Berjuang

Libya Dawn Air Force (LDAF) telah memainkan peran penting dalam kampanye berkelanjutan untuk merebut kota Sirte di Libya dari ISIS.

LDAF telah menghadapi hambatan besar dalam upaya untuk mengalahkan ISIS dan membangun dirinya sebagai kekuatan udara unggul di Libya.

Kurangnya  pesawat, suku cadang dan uang  menjadikan LDAF telah menderita sejumlah kerugian dalam beberapa bulan terakhir. Terutama, pada tanggal 2 Juni, dalam serangan di posisi ISIS di Sirte, salah satu dari dua pesawat tempur Mirage F1ED  LDAF jatuh. Pilot bayaran dari Portugis tewas.

Sebuah video yang ditayangkan  France24.com, diambil selama ‘pembukaan’ dari pangkalan udara Misurata  pada tanggal 4 September 2016. Belum pernah terjadi sebelumnya wartawan diberi akses ke pangkalan mereka.

Rekaman ini  mengungkapkan  armada LDAF yang terdiri dari dua MiG-23MLD, 10 jet pelatih L-39 Albatross, lima jet pelatih G-2 Galeb, sebuah pesawat serang ringan J-21 Jastreb, dua helikopter serang Mi-24P dan satu helikopter transportasi Mi-8T. Sementara itu, satu-satunya yang tersisa Mirage F1ED adalah dalam penyimpanan.

Jumlah pasti berapa pilot LDAF tidak jelas, tapi kekuatan udara ini diketahui telah kekurangan  aircrew dan pengelola. Satu pilot tentara bayaran meninggalkan LDAF musim panas ini setelah menolak untuk membom Tentara Nasional Libya (LNA) yang setia kepada pemerintah di Tobruk. Pilot tentara bayaran lain melakukan beberapa serangan udara terhadap target ISIS dan LNA.

Baca juga:

Di Libya, Anda Bisa Beli Senjata Anti-Pesawat Lewat Facebook

Exit mobile version