China tidak mempertimbangkan untuk menjual jet tempur generasi kelima J-20 ke negara lain. Pesawat itu sepenuhnya akan digunakan sendiri untuk menjadi kekuatan penting angkatan udara negara tersebut.
“Kami tidak mempertimbangkan menempatkan [J-20] di pasar global,” kata Panglima Angkatan Udara Jenderal Ma Xiaotian kepada televise lokal dan dikutip oleh South China Morning Post Jumat 4 November 2016.
Chengdu J-20 melakukan debut public dengan terbang singkat di Airshow China-2016 di Zhuhai. Pesawat ini dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Industry Corporation dan melakukan penerbangan pertama pada 2011.
Xiaotian juga mengatakan pihaknya puas dengan penampilan pertama pesawat baru mereka.
“Tentu saja aku puas. Sangat baik bahwa kami J-20 membuat penampilan di sini. Kami mempercepat perkembangannya,” tambahnya.
Meski spesifikasi rinci dari pesawat ini tetap dirahasiakan, J-20 diyakini dibangun untuk mengimbangi jet tempur generasi kelima Amerika F-22 dan F-35. China melangkah lebih cepat dibandingkan Rusia yang masih dalam pengujian prototip pesawat siluman T-50 PAKFA yang dibangun oleh Sukhoi.
Selain J-20, China juga mengembangkan jet tempur generasi kelima lain yakni Shenyang J-31. Pesawat inilah yang direncanakan akan ditawarkan ke pelanggan asing. J-31 yang dilakukan penerbangan perdananya pada 31 Oktober 2012 tetapi lebih dulu tampil di public pada 2014 lalu. Saat ini, pesawat tersebut masih dalam pengembangan.
Baca juga: