Angkatan Darat Indonesia (TNI AD) melakukan program meningkatkan kemampuan artileri konvensional dengan mendapatkan sistem baru yang memiliki jangkauan dan akurasi yang lebih besar baik.
Angkatan Darat telah menerima 37 sistem self-propelled CAESAR kaliber 155mm / 52 yanag dibangun Nexter Prancis.
Sistem ini ditempatkan pada chassis Renault Trucks Defense Sherpa (6×6) dan di TNI AD dikerahkan dengan dua resimen – masing-masing memiliki 18 sistem, ditambah satu untuk pelatihan.
Jangkauan maksimum tergantung pada kombinasi proyektil 155mm dan kekuatan, jika menembakkan proyektil high-explosive (HE) base bleed (BB) 55mm, jangkauan maksimum bisa 39km.
Sementara jika menggunakan proyektil HE extended range full bore BB (ERFB BB) bisa mencapai jangkauan maksimum 42km.
Selain proyektil HE, berbagai proyektil 155mm lainnya bisa dipecat, termasuk asap, illuminating dan proyektil yang menyerang dari atas dan membawa dua peledak Nexter Munitions Bonus.
CAESAR juga telah bisa menembakkan amunisi presisi dipandu M982 Excalibur 155mm yang dibangun AS Raytheon. CAESAR total membawa 18 x 155mm proyektil, modular artillery charges dan fuzes.
Selain digunakan oleh Indonesia, CAESAR juga digunakan Prancis (77), Saudi Arabia (136) dan Thailand (enam).
Sementara Prancis, Indonesia dan Thailand menggunakan chassis truk Sherpa (6×6), National Guard Saudi Arabia menggunakan cross-country chassis UNIMOG Jerman (6×6).
Sebagaimana dilaporkan IHS Janes Rabu 3 November 2016, Baru-baru ini, Nexter Systems telah mengembangkan CAESAR dalam konfigurasi 8×8, yang menggunakan chassis Tatra yang memiliki tingkat mobilitas yang lebih tinggi, pasokan amunisi meningkat menjadi 30 x 155mm proyektil, dan sistem penanganan amunisi untuk mengurangi kelelahan.
Indonesia juga telah menerima pengiriman 36 AVIBRAS Artillery Saturation Sistem Rocket (Astros) Brasil yang terpasang pada chassis Tatra (6×6).
Indonesia juga tertarik untuk mengakuisisi hingga 40 sistem artileri tracked Surplus seri M109 155mm untuk lebih meningkatkan kemampuan tembakan.