KRI Raden Eddy Martadinata, yang pertama dari dua frigat Perusak Kawal Rudal (PKR) SIGMA 10514 yang dipesan Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL), telah berhasil menyelesaikan uji coba laut menjelang pengiriman pada awal 2017.
Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSN) – sebagai kontraktor utama – menandatangani kontrak pada bulan Desember 2012 dengan Kementerian Pertahanan Indonesia untuk PKR pertama. Pilihan untuk kapal kedua dilakukan pada pertengahan 2013.
Pembangunan kapal telah dibagi antara fasilitas Vlissingen, Belanda, dari DSN dan galangan kapal PT PAL di Surabaya. Kapal dengan panjang 105 meter dan berat 2.365 ton ini adalah varian SIGMA terbesar yang dibangun hingga saat ini.
Pembangunan dengan sistem kolaborasi secara signifikan telah mengurangi waktu konstruksi, dengan kegiatan pembuatan kapal baru dimulai di awal Januari 2014. “Keberhasilan program ini bertumpu pada dua galangan yang bekerja sama dengan klien operasi akhir hampir sebagai satu kesatuan,” kata DSNs di sebuah pernyataan yang dikutip IHS Jane Rabu 2 Oktober 2016. “Hubungan yang kuat juga memungkinkan program transfer teknologi berjalan lancar, baik di Indonesia maupun di Belanda.”
Setiap kapal terdiri dari enam modul. Untuk kapal pertama, empat ini dibangun oleh PT PAL; dua yang tersisa, yang terdiri dari gate/ pusat komando dan ruang mesin utama, dibangun, dilengkapi dan sepenuhnya diuji oleh DSN di Vlissingen sebelum dikirim untuk perakitan akhir di PT PAL.
Sebelum dimulainya percobaan laut, kapal menyelesaikan tujuh hari percobaan basin untuk memastikan bahwa penggerak dan keamanan sistem beroperasi penuh, sebelum memulai berangkat dari galangan kapal PT PAL di Surabaya ke perairan Laut Jawa. Kapal kemudian menyelesaikan percobaan laut dua minggu sampai akhir Agustus / awal September, termasuk tes senjata, sensor dan sistem komando. Pengukuran kebisingan dan pengamatan kavitasi juga dilakukan.
Masa uji coba laut utama selesai pada tanggal 7 September. Dalam sebuah pernyataan, DSN mengatakan uji coba itu sukses dengan hampir semua sistem memenuhi penilian yang ditentukan.
Perubahan kecil, termasuk modifikasi akomodasi, dilaksanakan tiga hari sebelum pengujian akhir pada akhir September.
KRI RE Martadinata rencananya akan dikirimkan ke TNI AL pada akhir Januari 2017 setelah selesainya pelatihan awak tiga bulan.
Saat ini di Vlissingen dan Surabaya juga terus dibangun PKR kedua yang diberi nama Gusti Ngurah Rai dengan pengiriman dijadwalkan Oktober 2017.
Baca juga: