Rusia United Instrument Manufacturing Corporation (UIMC), yang ada di bawah perusahaan negara Rostec, telah menciptakan senjata murah yang mampu menghancurkan puluhan drone kecil.
Leonid Khozin, kepala pelayanan pers UIMC kepada Sputnik mengatakan alih-alih melenyapkan mini-drone dengan bantuan rudal atau shell, senjata baru yang merusak sistem elektronik akan merusak drone menjadi besi dan plastic tidak berguna.
“Teknologi murah ini, yang telah berhasil diuji, secara efektif dapat melawan mini-drone. Tidak perlu mengeluarkan uang untuk peluru, mortar atau rudal, “kata Khozin Senin 31 Oktober 2016.
Senjata kecil dan sistem pertahanan udara tidak berdaya ketika melawan mini-drone, tambahnya, mengacu pada teknologi baru, yang katanya mempengaruhi sifat taktik perang dan pertempuran secara signifikan.
Dia mengatakan bahwa mencoba untuk menembak jatuh mini-drone dengan bantuan rudal anti-pesawat seperti memukul kacang dengan palu raksasa, yang terlalu berlebihan dan mahal.
Terlebih lagi, Khozin melanjutkan, sistem pertahanan udara tradisional tidak mungkin digunakan ketika mini-drone terbang di atas hutan atau kota.
“Untuk memerangi serangan tersebut, kita perlu senjata yang benar-benar berbeda yang akan memiliki efek jauh merusak dan yang bisa digunakan, misalnya, di kota tanpa membahayakan warga sipil,” pungkasnya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Pentagon telah menguji kawanan drone pengawasan dan serangan murah yang direkayasa untuk melawan pertahanan udara musuh.
William Roper, Kepala Kantor Kemampuan Strategis Pentagon mengatakan bahwa drone Perdix diluncurkan dari jet tempur F-16 dan F/A-18 dan mereka terbang rendah sebagai aset pengawasan. Dengan demikian sistem baru Rusia ini akan menjadi jawaban dari penemuan Amerika tersebut.