Setelah kita membahas tentang kemampuan dan strategi Amerika Serikat dalam memangun kekuatan littoral warfare atau perang pesisir, kini giliran kita membahas hal yang sama di Rusia.
Rusia memiliki garis pantai terpanjang di dunia untuk dilindungi dan ketika Anda harus menjaga sebuah daerah yang luas seperti ini maka jumlah menjadi sangat penting. Itulah alasan kenapa Rusia tetap mempertahankan armada kapall cepat bersenjata rudal dan korvet dalam jumlah besar sejak tahun 1960-an.
Mereka juga memiliki sejumlah besar kapal selam diesel dibandingkan armada kapal selam nuklir. Armada kapal serangan cepat, korvet dan kapal selam diesel sangat cocok untuk perang littoral. Mereka memiliki kecepatan, sensor dan kemampuan untuk beroperasi di perairan dangkal dan terbatas dengan efek yang besar.
Uni Soviet mempertahankan armada besar kapal tersebut dan saat ini Angkatan Laut Rusia mengoperasikan versi kapal perang litoral lebih sedikit tetapi lebih mampu. Mereka sedang membangun kapal ini dalam jumlah besar untuk membangun dan memodernisasi kembali Angkatan Laut Rusia guna mengganti kapal usang.

Kebijakan Rusia ddalam hal kapal perang littoral adalah berbeda drastis dengan Amerika. Kapal littoral Rusia sangat dilengkapi dengan senjata dan rudal anti-kapal dan tugas mereka adalah untuk melindungi wilayah perairan Rusia, melakukan serangan bergerombol pada kapal induk musuh dan mendukung pendaratan amfibi dengan meriam dan roket.
Sedangkan kebijakan Amerika seperti yang dibahas dalam tulisan sebelumnya membutuhkan LCS untuk berburu perahu kecil, kapal selam dan ranjau. Oleh karena itu kedua negara ini memiliki kapal yang sama sekali berbeda dalam hal kombatan pesisir. Rusia menggunakan istilah ‘korvet’ untuk kapal perang litoral dan mereka dapat dioptimalkan untuk berbagai peran tempur.