Pasukan keamanan Irak pada Sabtu 29 Oktober 2016 membebaskan satu kota kecil di sebelah selatan kubu ISIS di Mosul dari kelompok itu, saat serangan besar anti-ISIS terus dilancarkan untuk merebut lebih banyak wilayah di sekitar kota tersebut.
Polisi federal dan satuan paramiliter hashd Shaabi membebaskan baigan tengah Kota Kecil Shoura, sekitar 30 kilometer di sebelah selatan Mosul. Mereka mengibarkan bendera Irak di gedung pemerintah setempat setelah bentrokan sengit dengan petempur IS sejak pagi hari, kata satu sumber dari Komando Operasi Pembebasan Nineveh kepada Xinhua.
Tentara yang didukung oleh Irak dan pesawat koalisi pimpinan AS ikut dalam pertempuran tersebut, sehingga menghancurkan sedikitnya 10 kendaraan yang dipasangi bom serta menewaskan puluhan petempur fanatik, kata sumber itu tanpa memberi perincian lebih lanjut.
Pada Sabtu pagi sumber tersebut mengatakan kepada Xinhua tentara pada pagi hari mulai memasuki Kota Kecil Shoura, di tengah pertempuan sengit dengan petempur ISIS di dalam kota itu.
Selama beberapa hari belakangan, tentara bertempur untuk membersihkan sejumlah desa di sekitar Shoura guna melakukan pengepungan terhadap petempur IS di kota tersebut, kata sumber itu.
Pada Sabtu pagi, satuan paramiliter Hashd Shaabi melancarkan operasi besar dan bergerakmaju di tiga jalur melalui daerah terjal ke arah kota kecil Tal-Afar, sekitar 70 kilometer di sebelah barat Mosul, kata satu pernyataan yang dikeluarkan kantor media Hashd Shaabi.
Tal Afar, yang dulu dihuni warga desa dari etnik Turkoman yang kebanyakan penganut Sunni dan Syiah, serta masyarakat minoritas Kurdi dan Arab, jatuh ke dalam kekuasaan ISIS pada 2014.
Selama gerak maju mereka ke arah Tal Afar, satuan paramiliter dengan dukungan pesawat Irak merebut kembali banyak desa yang tersebar di daerah terbuka di sebelah barat-daya Mosul, termasuk Desa Wadi Al-Ayn, Al-Msaara dan Msherfa di dalam reruntuhan kuno Hatra, kata pernyataan itu.
Stu Hashd Shaabi, katanya, terlibat bentrokan sporadis dengan petempur IS di desa tersebut. Mereka menghancurkan empat kendaraan yang diisi bom dan menewaskan tiga pembom bunuh diri, sementara puluhan tersangka anggota ISIS ditahan untuk diinterogasi.
Pada 17 Oktober, Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi, yang juga adalah Panglima Pasukan Irak, mengumumkan dimulainya serangan besar untuk merebut kembali Mosul, kota terbesar kedua di negeri itu.
Sejauh, pasukan keamanan Irak telah mendekati ujung timur Mosul, dan membuat kemajuan di jalur lain di sekitar kota tersebut dalam persiapan bagi pertempuran besar untuk menyerbu kota tersebut dan mengusir gerilyawan fanatik ISIS.
Mosul, sekitar 400 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad, telah dikuasai IS sejak Juni 2014, ketika pasukan Pemerintah Irak meninggalkan senjata mereka dan menyelamatkan diri.