Marinir AS Inginkan Mega Drone Setara F-35
X-47B UCAS

Marinir AS Inginkan Mega Drone Setara F-35

Marinir Amerika Serikat akan mencari “mega-drone” yang akan dapat diterbangkan dari darat dan laut serta membawa senjata yang sama dengan pesawat tempur siluman F-35.

Letnan Jenderal Jon “Dog” Davis, Wakil Komandan Korps Marinir untuk penerbangan, mengumumkan rencana tersebut pada hari Rabu 26 Oktober 2016 pada konferensi Unmanned Systems Defense di Arlington, Virginia.

“Saya akan mengatakan ahwa kami sangat agresif dengan apa yang kita inginkan,” kata Davis sebagaimana dikutip DOD Buzz.

“Saya ingin pesawat saya untuk terbang dari laut dan terus terang, saya pikir Grup 5 [sistem pesawat tak berawak] untuk Korps Marinir akan memiliki [rudal udara ke udara jarak menengah] AIM-120, akan memiliki AIM-9X [rudal Sidewinder], akan memiliki semua senjata yang dibawa F-35  bahkan mungkin sensor F-35 jugaakan dibawa.”

Davis mengatakan bahwa ia berharap mega-drone akan dapat bekerja dengan F-35B Lightning II 5 Marinir. “Ini tentang memastikan bahwa Marinir memiliki perlindungan terbaik ke mana pun mereka pergi, apa pun yang mereka lakukan, dan teaming berawak-tak berawak tidak hanya dengan helikopter serang dan dengan jet,” kata Davis.

Mega-drone yang akan melayani kebutuhan mereka termasuk Bell-Textron V-247, Lockheed Martin K-Max Kaman, atau Tactically Exploited Reconnaissance Node (TERN), sebuah pesawat yang dikembangkan oleh DARPA dan Office of Naval Research yang dapat berangkat dan mendarat di dek kapal.

“Apakah itu akan menggantikan platform berawak? Tidak, tapi saya pikir kita harus mengintegrasikan, mencari kemampuan, menutupi kesenjangan kami, “katanya.

“Terus terang, tidak peduli berapa banyak pesawat yang saya miliki, saya tidak mendapatkan cakupan 24/7 dengan platform berawak saya, terutama dari Seabase saya. Jika kita didistribusikan ke operasi, kita akan membutuhkan semua permainan yang kami dapat bawa.”

Davis berharap bahwa Korps Marinir AS akan memiliki mega-drone operasional pada 2024.

Baca juga:

Tak Melulu Drone, Teknik Perang Tradisional Juga Masih Diperlukan