Kelompok Houthi Yaman dilaporkan melesatkan rudal ke Mekah. Untungnya rudal tersebut bisa dicegat hingga tidak sampai ke kota suci umat Islam tersebut. Tindakan Houthi pun mendapatkan kutukan sejumlah pihak karena.
Koalisi pimpinan Arab Saud pada Kamis 27 Oktober 2016 menyatakan pasukannya mencegat satu rudal balistik yang terbang ke arah Makkah dari Yaman, dan menuduh petempur Al-Houthi menembakkan rudal itu.
Koalisi tersebut mengatakan rudal itu dihancurkan 65 kilometer dari Makkah, dan tidak mengakibatkan kerusakan pada Kota Suci umat Muslim tersebut.
Namun juru bicara militer Al-Houthi membantah tuduhan tersebut pada Jumat, dan mengatakan rudal itu ditujukan ke sebuah pelabuhan Arab Saudi di Kota Laut Tengah, Jeddah.
Situasi di Yaman telah memburuk sejak Maret 2015, ketika perang meletus antara anggota kelompok Syiah Al-Houthi yang didukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh- dan pemerintah, yang didukung oleh koalisi militer Arab pimpinan Arab Saudi.
Pasukan Saleh dan Al-Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman Utara, sedangkan pasukan pemerintah menguasai sisa wilayah negeri tersebut, termasuk tujuh provinsi di Yaman Selatan.
Berbagai lembaga kemanusiaan menyatakan perang saudara itu sejauh ini telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, melukai 35.000 orang lagi dan membuat dua juta orang kehilangan tempat tinggal.
Institut Al-Azhar, lembaga tinggi dunia bagi pendidikan Islam Sunni di Mesir, pada Sabtu mengutuk dugaan serangan rudal gerilyawan Al-Houthi yang ditujukan ke Kota Suci Makkah di Arab Saudi.
“Ini adalah tindakan keji, pelanggaran serius yang tak pernah terjadi sebelumnya dan tantangan yang membuat geram oleh mereka yang memiliki agenda sektarian dan berusaha menguasai Dunia Arab,” kata Imam Besar Al-Azhar Ahmed At-Tayyib di dalam satu pernyataan.
Ia menggambarkan penembakan rudal balistik ke arah Makkah, kota paling suci buat umat Muslim, sebagai agresi terhadap semua prinsip agama, moral dan kemanusiaan.
Marokko pada Sabtu juga “dengan keras mengutuk” dugaan serangan rudal kelompok Al-Houthi dengan sasaran Kota Suci Makkah di Arab Saudi, dan mencapnya sebagai “tindak kejahatan keji dan tak bisa diterima”.
“Aksi kejahatan ini melanggar kesucian tempat suci agama Islam dan membuat marah jutaan orang Muslim di seluruh dunia. Dan itu adalah upaya untuk merusak kestabilan serta merusak keamanan Kerajaan Arab Saudi,” kata Kementerian Luar Negeri Marokko di dalam satu pernyataan. sebagaimana dikutip Xinhua.
“Marokko menegaskan kembali solidaritas penuh buat Kerajaan Arab Saudi, yang bersaudara, untuk menghadapi apa pun yang merusak ketenangan serta kedaulatannya, dan menyampaikan kesiapan penuhnya untuk mendukung Pemerintah Arab Saudi guna menanggulangi semua kejahatan yang akan ditujukan ke Makkah,” kata pernyataan tersebut