Setelah gagal mengisi bahan bakar di pelabuhan milik Spanyol, armada angkatan laut Rusia yang sedang bergerak ke Mediterania juga ditolak untuk singgah di Malta.
Menteri Luar Negeri Malta, George Vella mengatakan kepada media lokal, Kamis 27 Oktober 2016 negaranya tidak akan mengisi bahan bakar kepada kapal perang Rusia yang sedng menuju Suriah. Penolakan tersebut dilontarkan di tengah kabar bahwa kapal-kapal tersebut akan mengisi bahan bakar di Malta.
Sebelumnya pada hari yang sama, mantan Kepala Staf Angkatan Laut Rusia, Laksamana. Viktor Kravchenko mengatakan kepada RIA Novosti bahwa kapal induk Rusia Admiral Kuznetsov, disertai dengan tujuh kapal yang sedang berlayar ke pantai Suriah, mungkin menjalani pengisian bahan bakar berikutnya di Mediterania, dari tanker Armada laut Hitam di dekat Malta.
Vella, saat dihubungi oleh The Times of Malta, tidak menyebutkan alasan penolakan tersebut. Menurut outlet berita, pernyataannya adalah reaksi terhadap petisi internet oleh kelompok kampanye online yang disebut Avaaz.
Kelompok ini mengatakan bahwa kapal perang dan kapal selam Rusia yang menuju Suriah cenderung mendekati Malta untuk mengisi bahan bakar, dan meminta pihak berwenang Maltese untuk melarang masuknya mereka.
Pada hari Rabu, kedutaan Rusia di Spanyol menegaskan penarikan permintaan kepada pihak berwenang Spanyol untuk masuknya kapal Rusia ke pelabuhan Ceuta untuk mengisi bahan bakar dalam perjalanan ke Suriah setelah Madrid dikritik oleh NATO untuk mempertimbangkan pemberian akses ke kelompok angkatan laut Rusia ke Pelabuhan tersebut.