Sebuah konsorsium yang terdiri dari Navantia dan Indra telah dikontrak oleh PT PAL Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan kemampuan Korvet Kelas Fatahillah KRI-Malahayati (362) Angkatan Laut Indonesia.
Kontrak senilai US$18 juta atau sekitar Rp234 miliar bagian dari program mid-life modernisation (MLM) yang sedang dilakukan oleh PT PAL yang meminta kedua perusahaan untuk melengkapi kapal angkatan laut Indonesia dengan teknologi elektronik terbaru yang digunakan oleh Angkatan Laut Spanyol.
Sebagaimana dilaporkan naval-technology.com, upaya modernisasi akan mencakup upgrade dari sistem tempur korvet dengan sensor yang direnovasi dan sistem pengendalian tembakan dan mengintegrasikan sistem upgrade melalui sistem manajemen tempur modern Navantia.
Indra akan memberikan sistem pertahanan elektronik ESM RIGEL, yang menyediakan platform dengan perlindungan diri dengan jamming dan teknik penanggulangan penipuan terhadap ancaman baik tunggal atau ganda.
Navantia akan memberikan kontribusi pengendalian tembakan DORNA, yang akan menawarkan berbagai kemampuan seperti peperangan anti-udara, permukaan, dan kemampuan pesisir, selain fitur pengawasan, pelatihan dan pemeliharaan, serta fitur sekunder lainnya seperti dukungan navigasi dan peringatan .
Perusahaan-perusahaan juga berkolaborasi untuk mengembangkan fregat F110 untuk Angkatan Laut Spanyol.
KRI Malahayati (362) merupakan kapal kedua dari kelas Fatahillah milik TNI AL. Dinamai menurut Malahayati, seorang laksamana perempuan pertama di dunia modern yang berasal dari Aceh.
KRI Malahayati merupakan sebuah fregat yang dibuat oleh galangan kapal Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1980 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai armada pemukul dengan kemampuan antikapal permukaan, antikapal selam dan antipesawat udara. Termasuk dalam kelas Fatahillah bersama KRI Malahayati antara lain KRI Fatahillah (361), dan KRI Nala (363).
KRI Malahayati memiliki berat 1.450 ton dengan dimensi panjang 83.85 meter, lebar 11.1 meter dan draft 3.3 meter. Kapal menggunakan 2 mesin diesel jelajah bertenaga 8.000 bhp dengan kecepatan jelajah 21 knot dan 1 boost gas turbine dengan22.360 shp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 30 knot.