
Anti-ship missiles (AShM)
Rudal anti-kapal yang mirip dengan struktur LACM, tetapi mereka berbeda dalam hal sistem bimbingan dan hulu ledak. AShMs pertama kali dikembangkan selama Perang Dunia II tetapi tidak pernah terlibat pertempuran kala itu.
Tapi berbeda dengan senjata besar yang kebanyakan menjadi usang dalam perang angkatan laut, rudal jelajah semakin disukai karena memberikan mereka kemampuan untuk menghantam target dari jarak jauh jika dibandingkan dengan senjata terbesar yang digunakan pada waktu itu.
Soviet dan Amerika membangun banyak prototipe, tapi Soviet yang pertama melengkapi semua kapal mereka dengan rudal jelajah anti kapal jarak jauh, sebagian besar memiliki kecepatan supersonik.
Sementara Amerika baru 15 tahun kemudian akhirnya berhasil menyebarkan rudal anti kapal Harpoon.

Rudal jelajah anti kapal pertama Soviet yang sangat populer adalah P-15 Styx. Rudal yang murah dengan hulu ledak 450 kg dan kisaran 80 km.
Rudal ini dibangun dan ditempatkan di ribuan tempat dan melihat aksi perang di berbagai tempat. Sejak itu rudal ini dipasok ke sekutu Soviet.
Akibatnya negara-negara ini berhasil menimbulkan kerusakan besar pada angkatan laut dari negara-negara yang menggunakan peralatan Barat.

Rudal Exocet Prancis juga melihat sukses besar di beberapa perang yang menunjukkan bagaimana rudal yang harganya sekitar US$1 juta ini bisa menenggelamkan kapal senilai US$500 juta.
Permintaan rudal anti kapal terus meningkat mengakibatkan senjata besar Angkatan Laut perlahan menjadi usang.