Angkatan Udara Israel (IAF) telah mampu menjadi kekuatan guna membangun superioritas udara serta memberi dukungan serangan ke darat serta melakukan misi serangan jarak jauh ke negara lain. Israel telah melakukan serangan ke fasilitas nuklir di Irak, Sudan, Tunisia dan Suriah.
IAF diperkirakan memiliki pesawat 648 dari berbagai jenis dengan 35.000 personel tugas aktif dengan 24.500 personel cadangan. Ketika mobilisasi total Israel akan memiliki rasip perbandingan 91 personel untuk setiap satu pesawat. Dan berikut lima senjata mematikan Israel di udara
1. F-15A/C Baz
F-15A/C Baz (“Falcon”)
Banyak yang telah dilakukan F-15 Isarel dan membuktikan dirinya sebagai sebuah pesawat yang memang mampu dan menjadi ujung tombak negara Yahudi tersebut.
Pada 2 Juni 1979, sebanyak enam F-15 mengawal serangan udara terhadap PLO di Lebanon dan menembak jatuh lima MiG-21 dalam keterlibatan tunggal. Pada bulan September, empat MiG-21 dilumpuhkan oleh F-15. Antara tahun 1976 dan akhir 1982 di perang Lebanon, F-15 Israel menembak 58 pesawat musuh tanpa balas.
Jet tempur F-15A Israel kini telah ditingkatkan menjadi standar F-15C yang dikenal dengan F-15 Baz. Pesawat ini pasti akan terbang untuk menyerang sejumlah target di darat.
2. F-15I Ra’am (Guntur)
F-15I Ra’am (Guntur)
Sebanyak 25 jet tempur varian ini dibeli dengan seluruh pengiriman selesai hanya tujuh tahun setelah pemesanan. Pesawat dilengkapi dengan rudal udara ke udara jarak pendek Python dan rudal jarak menengah AMRAAM. Sementara untuk serangan ke darat pesawat membawa bom dipandu laser, rudal Popeye dan Joint Directed Attack Munition.
Dalam hal serangan udara Israel terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran, 25 jet etmpur Ra’am untuk menghantam target Iran dari jarak jauh. Selain itu pesawat akan akan menjadi kekuatan utama untuk membangun superioritas udara.
3. F-16I Sufa (Badai)
F-16I Sufa (Badai)
Seperti F-16 Block 52 lainnya, F-16I menggunakan tangki bahan bakar konformal yang ditambahkan ke badan pesawat guna menambah jangkauan mereka. Teknologi Israel yang dibenamkan di pesawat ini antara lain heads-up display, satelit komunikasi, dan pod penargetan dan navigasi LITENING II. Persenjataan termasuk 5 rudal jarak pendek Python, bom dipandu laser, dan bom JDAM dipandu satelit.
Israel diperkirakan memiliki 99-100 jet tempur Sufa. Israel juga memiliki 243 F-16 pejuang A / B / C , membuat Angkatan Udara Israel sebagai yang terbesar di luar Amerika yang mengoprasionalkan Fighting Falcon. Dalam setiap serangan Israel terhadap Iran, F-16I kemungkinan akan memenuhi dua peran: pertama merobohkan pertahanan udara Iran dan kemudian bersama F-15I menghancurkan target darat lain.
4. AH-64 Seraph
AH-64 Seraph
The Seraph telah digunakan dalam kampanye anti-terorisme dan konflik baru-baru ini, menyediakan platform pengawasan serta mampu melaksanakan serangan anti-personil. Israel telah menggunakan Seraph untuk melakukan serangan di daerah perkotaan serta memburu tokoh Hamas dan Hizbulah. Helikopter ini selalu hadir dalam perang melawan Hizbullah pada tahun 2006 dan Hamas pada tahun 2008 dan 2014.
Israel memulai sebuah program sendiri untuk memodernisasi elektronik dari model A, dan menjadi varian yang disebut sebagia AH-61Ai yang diduga telah menjadikannya sejajar dengan standar AH-64D. Upgrade mencakup pada sistem perang elektronik baru dan sistem perlindungan anti rudal serta sistem komunikasi. AH-64i dipersenjatai dengan Spike yang meupakan rudal jarak jauh ke darat.
5. Jericho III
Rudal Balistik Intercontinental Jericho III
Rudal itu dilaporkan berbahan bakar padat, yang berarti dapat diluncurkan dengan persiapan minimum. Peluncuran berbasis silo dan mampu menolak serangan. The Jericho III, serta generasi yang lebih tua rudal Jericho II, diperkirakan diletakkan di Palmachim Air Base.
Jericho III diyakini membawa hulu ledak nuklir tunggal atau tiga berkadar rendah. Angka yang tepat dari besarnya hulu ledak yang dibawa belum diketahui. Tetapi ada laporan mencapai 20 kiloton. Sebagai perbandingan bom nuklir Hirosima hanya 16 kiloton.
Sumber: National Interest