6. Stasiun Luar Angkasa Almaz
Senjata dalam ruang tidak perlu begitu eksotis. Ambil contoh Stasiun Luar Angkasa Almaz milik Uni Soviet dari tahun 1960-an dan 70-an.
Stasiun luar angkasa militer dilaporkan membawa meriam untuk menghancurkan satelit atau pesawat ruang angkasa yang masuk. Dilaporkan alat itu sudah diuji meski sulit dibuktikan.
Senjata ruang berbasis konvensional lainnya dapat mencakup paket lebih eksotis kehancuran, seperti frekuensi radio atau high-power-microwave amunisi.
5. MOL
Program Manned Orbital Laboratory (MOL) USAF tahun 1965, dua astronot akan meluncurkan roket Titan dalam pesawat ruang angkasa yang mirip dengan Gemini kapsul NASA, kemudian melakukan misi pengintaian dari orbit menggunakan ultra teleskop resolusi tinggi.
Proyek ini ditenggelamkan pada tahun 1969, dan satelit mata-mata tak berawak terbukti pilihan yang lebih baik kemudian.
4. ICBM
Menyebarkan bom nuklir di luar angkasa tampaknya seperti tujuan alami militer. Memang, di tahun 1950 Angkatan Udara AS berencana meledakkan bom nuklir di bulan.
Upaya ini, dijuluki Project A 119, termasuk young arl Sagan pada timnya. Pada saat itu, sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) membawa hulu ledak nuklir yang memiliki kemampuan untuk mencapai bulan.
3. X-37B Orbital Test Vehicle (OTV)
X-37B Orbital Test Vehicle (OTV) adalah pesawat kecil yang dikembangkan oleh Angkatan Udara AS dan dapat digunakan kembali setelah misi luar angkasa.
Pesawat ruang angkasa dapat dilengkapi dengan senjata untuk menjatuhkan target Bumi dari luar angkasa. Pesawat ini sudah berkali-kali wira-wiri dari bumi ke ruang angkasa.
2. High-altitude Weapons
High-altitude Weapons n menggunakan energi elektromagnetik dapat merusak dan mengganggu perangkat elektronik dan listrik, menyebabkan ledakan radiasi elektromagnetik (electromagnetic pulse atau EMP) untuk menghasilkan lonjakan arus dan tegangan.
Semburan ini umumnya terkait dengan ledakan nuklir, tetapi para ilmuwan telah menghasilkan non-nuklir EMP. Pembangunan kecil “e-bom” menimbulkan ancaman teroris yang signifikan terhadap pesawat.
1. Manipulating an orbiting asteroid
Bisakah sebuah asteroid yang mengorbit dimanipulasi untuk menghancurkan di atas target musuh di Bumi?
Itu mungkin, tapi tampaknya bukan cara yang efisien untuk melakukan pertempuran, menurut sebuah laporan RAND think-tank.
Lebih banyak usaha akan diperlukan untuk mencapai hasil tersebut dibandingkan mengembangkan bom atompertama selama Proyek Manhattan di Perang Dunia II, kata RAND
Sumber: Space.com