Jet tempur generasi kelima China J-20 akan sulit untuk menjalankan peran superioritas udara karena sejumlah kelemahan yang akan menjadikannya sulit untuk unggul dengan jet tempur Amerika.
Peran yang paling baik bagi pesawat ini adalah sebagai penghancur kapal induk dan tanker udara jika terjadi konflik dengan Amerika.
J-20, yang melakukan penerbangan pertama pada 2011 akan sulit menang melawan dua antagonis utama: Lockheed Martin F-35 Lightning II dan Lockheed Martin F-22 Raptor.
Padahal di Asia, J-20 mau tidak mau akan berhadapan dengan F-35 baik yang beroperasi dengan Angkatan Udara Jepang maupun Marinir Amerika Serikat.
Dengan desainnya sekarang ini J-20 akan lebih pas untuk misi serangan jarak jauh maritim dibandingkan sebagai pesawat tempur superioritas udara.
Ukurannya yang besar (panjang 13 meter dengan lebar sayap 20 meter) berarti dapat membawa lebih banyak bahan bakar untuk patroli jangkauan yang lebih panjang. Ukuran yang besar ini berarti juga menjadikannya akan kurang siluman dibandingkan F-35 yang lima meter lebih pendek. Akhirnya J-20 akan lebih cepat terdeteksi dibandingkan Lighting II.
Jika dilihat pada desain samping dan belakang karena ukurannya yang lebih besar, J-20 memiliki penampang radar yang tidak akan memenuhi syarat sebagai siluman.
Beberapa analis menilai J-20 lebih tepat disebut sebagai pesawat “low observable” (LO) “rendah diamati” (LO) bukan pesawat siluman sejati karena banyak defisit dalam hal desain. Ini termasuk desain siluman maju dan penggunaan canards yang mengorbankan karakter siluman.
Mesin yang digunakan juga tidak dapat diandalkan J-20 untuk bisa melawan pesawat Amerika. Prototipe J-20 kurang bertenaga karena mesin kembar mereka Saturn AL-31F menghasilkan masing-masing sekitar 30.000 lbs daya dorong. Ada di bawah 35.000 lbs yang digunakan F-35.
Ini tidak jelas apakah jet yang sekarang dalam produksi tingkat rendah masih menggunakan mesin ini atau WS-15 yang lebih kuat. Tetapi WS-15 adalah mesin baru yang masih dalam taraf pengembangan.
Ketersediaan mesin yang lebih kuat dan dapat diandalkan mungkin akan mampu mengubah J-20 menjadi pesawat tempur superioritas udara yang kredibel. Tapi tanpa mesin baru ini, yang terbaik ketika bagi J-20 adalah menjelankan peran menyerang pesawat besar dan praktis tak berdaya seperti kapal tanker udara dan pesawat peringatan dini udara.
J-20 sendiri diharapkan untuk memasuki layanan dengan Angkatan Udara China pada awal 2018.
Baca juga:
Ini Alasan Kenapa AS Yakin F-35 Mereka Bisa Hancurkn J-20 China