Kapal induk Rusia Admiral Kuznetsov yang melintas di Selat Inggris dengan menyemburkan asap tebal menjadi bahan olok-olokan media Inggris. Ditambah dengan selalu diikuti kapal Tug saat berlayar, asal tebal menunjukkan kapal induk itu sebenarnya sudah tidak layak untuk beroperasi.
Media Inggris Telegraph dalam laporannya Sabtu 22 Oktober 2016 menyebutkan kapal induk tua Rusia yang berlayar melalui Selat Inggris dikawal dengan pengawalan Royal Navy sebenarnya telah diganggu oleh masalah teknis lama hingga ke mana-mana harus disertai kapal Tug untuk menarik jika rusak di tengah lautan. Faktanya, memang beberapa kali kapal induk itu harus ditarik ke rumah.
Di media sosial juga muncul sejumlah kritikan yang mengatakan asap tebal akibat Rusia sudah miskin hingga tidak mampu merawat dan memperbaiki kapal mereka.
Salah satu sumber Angkatan Laut Inggris yang dikutip Telegraph mengatakan “Semua kapal mereka terlihat mengkilap di luar, tapi cukup mengerikan di dalam. Anda bisa melihat asap tebal keluar untuk melihat bahwa tidak semuanya baik-baik.”
“Kami telah memiliki orang-orang di kapal Rusia dalam 10 tahun terakhir atau lebih dan itu selalu mengejutkan. Kondisi di dalam cukup memprihatinkan.
Peter Roberts, pakar angkatan laut di Royal United Services Institute, mengatakan “Dalam cerita rakyat angkatan laut, ada sesuatu yang disebut kapal beruntung dan Kuznetsov tidak diragukan lagi merupakan kapal beruntung.”
Menurutnya Kuznetsov adalah salah satu kapal yang memiliki banyak kesalahan desain dan melalui keberuntungan dia bisa beroperasi hingga sekarang ini.
Pembangunan Admiral Kuznetsov dimulai pada tahun 1982 dan ditugaskan pada tahun 1990. Sejak itu kapal telah banyak diganggu oleh masalah teknis, katanya.
Kapal ini didukung oleh turbin uap dan turbo-pressurized boilers yang tidak dapat diandalkan hingga harus disertai dengan tug setiap kali penyebaran.
Kelemahan dalam sistem perpipaan air berarti itu akan membeku selama musim dingin. Untuk mencegah pipa meledak, air dimatikan untuk sebagian besar kabin dan setengah jamban tidak bisa berfungsi.
“Tidak ada yang lebih menyedihkan bagi seorang kapten angkatan laut ketika ia meninggalkan perairan rumah dan harus dikawal oleh tug bahkan pikiran di kepala komandan mereka akan tenggelam,” kata Roberts yang juga mantan perwira Angkatan Laut tersebut.
Salah satu pelaut tewas ketika kebakaran di atas kapal selama kunjungan ke Turki pada tahun 2009. Kapal itu juga menumpahkan ratusan ton minyak di Laut Irlandia saat kecelakaan pengisian bahan bakar pada tahun yang sama.