Setelah dua tahun terlunta-lunta, Jepang dan India akhirnya menyepakati penjualan 12 12pesawat amfibi US-2 untuk Angkatan Laut India.
“Jepang telah menawarkan konsesi harga lebih dari 10 persen per pesawat dari US$ 133 juta [sekitar Rp1,7 trilun] per pesawat menjadi sekitar US$113 juta [sekitar Rp1,4 triliun] maka kesepakatan pemerintah dengan pemerintah senilai US$1,35 miliar untuk 12 pesawat amfibi US-2 kini siap finalisasi,” kata pejabat Kementerian Pertahanan India yang berbicara pada kondisi anonimitas sebagaimana dikutip Defense News Sabtu 22 Oktober 2016.
Tak lama setelah berkuasa pada pertengahan 2014 dan selama kunjungan ke luar negeri pertamanya ke Jepang, Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan keinginannya untuk membeli pesawat amfibi US-2, yang dibuat oleh Shinmaywa Jepang, untuk Angkatan Laut India.
Namun, negosiasi tidak berjalan lancar karena Jepang menolak untuk menurunkan harga pesawat dari US$133 juta per pesawat.
Seorang pejabat Angkatan Laut India mengatakan pesawat amfibi diperlukan segera untuk operasi di wilayah Samudera Hindia.
“Pesawat ini untuk melaksanakan dukungan logistik operasional untuk unit angkatan laut [termasuk kapal, kapal selam] di laut, di wilayah Samudera Hindia atau di luar yang menjadi kesenjangan operasional Angkatan Laut India,” kata pejabat Angkatan Laut.
Anil Jai Singh, seorang pensiunan komodor Angkatan Laut India dan analisis pertahanan, mengatakan pesawat US-2 akan menawarkan kemampuan untuk reaksi cepat terhadap situasi yang berkembang di wilayah pulau mereka, yang berjarak hampir 700 mil dari daratan.
Pembelian dari Jepang juga dianggap strategis karena keduanya bisa bersama melawan kekuatan China.
“Pentingnya strategis ini perlu ada penekanan. Ini mungkin ekspor militer pertama dari Jepang sejak Perang Dunia II dan karenanya mengirimkan sinyal yang sangat signifikan pada kedalaman hubungan strategis India-Jepang serta pada dinamika geopolitik India Pasifik,” kata Singh.
Setelah Jepang melepaskan diri dari larangan ekspor senjata pada tahun 2014, India diperkirakan akan menjadi negara pertama untuk membeli alutsista dari negara tersebut dengan mendapatkan pesawat US-2.
Pembelian US-2 untuk Angkatan Laut India dianggap sebagai penting setelah China pada bulan Juli bahwa mengumumkan mereka telah dibangun pesawat amfibi terbesar di duni AG600.
“Setelah akuisisi potensi pesawat US-2, pengembangan prototipe AG600 akan menjadi prioritas bagi China.. Kehadiran US- 2 di wilayah Samudera Hindia dan AG600 China di Laut China Selatan dapat membuat mengubah keseimbangan strategis di daerah tersebut,” kata pejabat Angkatan Laut India.
Sebelumnya China sempat marah dengan kabar Jepang akan memberi harga murah kepada India untuk penjualan US-2 dengan alasan untuk melawan mereka.
Baca juga: