Seoul dan Washington mempertimbangkan untuk menempatkan aset militer strategis milik Amerika Serikat di Korea Selatan secara rotasi permanen untuk memperkuat perlindungan kepada sekutu Asia.
Menteri Pertahanan Korea Selatan Han Min-koo setelah pembicaraan dengan Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengatakan penyebaran aset strategis, seperti pembom siluman B-2 dijanjikan oleh Amerika Serikat untuk ditempatkan di Korea Selatan. Amerika juga berjanji untuk memobilisasi semua kemampuan militer, termasuk senjata nuklir, untuk membela Korea Selatan dari ancaman nuklir dan rudal dari Korea Utara.
“Kami membahas banyak pilihan, termasuk penggelaran aset strategis AS secara rotasi permanen,” kata Han dalam konferensi pers bersama dengan Carter di Pentagon Jumat 21 Oktober 2016. “Opsi ini akan dipertimbangkan ke depan, termasuk pilihan itu.”
“Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk membela sekutu kami dari setiap ancaman dengan spektrum penuh kekuatan militer Amerika. Itu sebabnya kami mengadaptasi struktur kekuatan kami di semenanjung, salah satunya dengan baru-baru ini menyetujui untuk menyebarkan THAAD guna mempertahankan diri ancaman rudal Korea Utara,”kata Carter dalam konferensi pers bersama dengan Han sebagaimana dikutip Yonhap.
“Amerika Serikat menegaskan kembali komitmen kuat untuk melindungi Korea Selatan dengan kemampuan pencegahan diperpanjang kami,” katanya. “Jangan salah. Setiap serangan terhadap Amerika atau sekutu kami tidak hanya akan kalah, tetapi setiap penggunaan senjata nuklir akan bertemu dengan tanggapan yang luar biasa dan efektif.”
AS telah sementara mengirim aset strategis, seperti pembom berkemampuan nuklir B-52 dan B-1B, jet tempur siluman F-22 dan kapal selam nuklir rudal balistik ke Korea Selatan dalam unjuk kekuatan setelah uji nuklir yang dilakukan oleh Pyongyang.
Baca juga: