H39 (Jerman)
Setelah pembatasan dikenakan pada Jerman oleh Perjanjian Versailles dilanggar, Hitler kemudian berusaha untuk membangun kembali kekuatan angkatan laut Jerman.
Langkah pertama adalah pembangunan dua kapal perang kelas Scharnhorst, diikuti oleh yang jauh lebih besar dan lebih kuat yakni Bismarck dan Tirpitz. Dan selanjutnya merka melangkah pada pembangunan enam kapal kelas H-39.
H39 besarnya mirip dengan Bismarcks, tapi kemungkinan akan lebih unggul dalam beberapa teknologi.
H-39 akan menggusur bobot 57.000 ton, melaju dengan kecepatan 30 knot dengan membawa 8 senjata 16 di empat menara kembar.
Perencana Jerman membangun kapal yang tidak hanya untuk digunakan di laut utara tetapi juga di Baltik untuk mengimbangi kelas Sovetsky Soyuz yang tengah dibangun.
Hanya dua kapal kelas H39 yang ditetapkan ketika kemudian perang dimulai. Pemerintah Nazi memutuskan untuk berkonsentrasi pada prioritas lain, termasuk kapal-kapal kecil dan peralatan untuk Luftwaffe dan Wehrmacht. Bahan yang sudah terkumpul untuk membangun dua kapal rusak dan akhirnya gagal total.