Sovetsky Soyuz (Uni Soviet)
Pada tahun 1918, rezim Bolshevik mewarisi Angkatan Laut Imperial Rusia, yang terdiri dari dreadnoughts usang beberapa kapal tua dan kecil yang tidak akan memadahi untuk membela perbatasan maritim mereka yang sangat luas.
Pada tahun 1920-an dan 1930-an, pemerintah Soviet kemudian memunculkan berbagai skema untuk merekonstruksi armada. Meski secara ekonomi lemah, Soviet akhirnya pada akhir 1930-an mulai pembangunan armada tempurnya.
Moskow mencari kapal perang yang bis bersaing dengan milik Jerman dan Jepang. Sebanyak 15 kapal kelas Sovetsky Soyuz dengan bobot 60.000 ton danmembawa sembilan senjata 9 16 ” di tiga menara triple dan memiliki kecepatan 28 knot akan dibangun.
Mereka akan memberikan inti dari empat skuadron pertempuran Soviet di Kutub Utara, Baltik, Laut Hitam, dan Pasifik. Sayangnya, persyaratan desain melebihi kemampuan pembuatan kapal Soviet. Soviet tidak bisa memproduksi pelat baja cukup tebal, sehingga perlindungan yang lemah.
Lebih penting lagi, pembuat kapal Soviet tidak memiliki keahlian dalam membangun kapal-kapal besar tersebut. Soviet terpaksa membatalkan program tersebut.