Bertepatan Pemilu AS, Rusia akan Lakukan Serangan Terakhir ke Aleppo
Sputniknews

Bertepatan Pemilu AS, Rusia akan Lakukan Serangan Terakhir ke Aleppo

Rusia telah mulai penyebaran terbesar kekuatan kapal permukaan sejak akhir Perang Dingin. Pejabat NATO mengatakan Rusia bertujuan untuk secara efektif mengakhiri perang di Suriah pada malam pemilihan AS.

Menurut intelijen barat, Kremlin mengirimkan kekuatan penuh Armada Utara dan bagian dari Armada Baltik untuk memperkuat serangan terakhir di kota Aleppo dalam dua minggu.

Pemboman akhir dirancang untuk menopang rezim Assad dengan menghancurkan pemberontak  dan membuka jalan untuk Rusia keluar dari perang saudara.

Serangan di kota juga akan berfungsi untuk mengalihkan perhatian pada pemilu Amerika Serikat serta untuk membantu Donald Trump memenangkan pemilihan.

Tapi seorang diplomat senior NATO mengatakan penyebaran dari basis Armada Utara, dekat Murmansk adalah yang terbesar sejak Perang Dingin.

“Mereka mengerahkan semua Armada Utara dan banyak Armada Baltik dalam penyebaran permukaan terbesar sejak akhir Perang Dingin,” kata diplomat itu sebagaimana dikutip Telegraph Kamis 20 Oktober 2016.

“Dalam dua minggu, kita akan melihat puncak serangan udara pada Aleppo sebagai bagian dari strategi Rusia untuk menyatakan kemenangan di sana. ”

Penambahan kekuatan dirancang untuk mengusir atau menghancurkan 8.000 pemberontak di Aleppo, satu-satunya kota besar yang masih di tangan oposisi, dan untuk memungkinkan Vladimir Putin, presiden Rusia, untuk memulai penarikan pasukan.

ebuah kampanye udara intensif di timur Aleppo, di mana 275.000 orang terjebak, akan lebih memperburuk hubungan antara Moskow dan Barat, yang mengatakan Kremlin mungkin bertanggung jawab atas kejahatan perang.

Trump telah secara konsisten memuji Putin sebagai pemimpin yang kuat dan menjanjikan hubungan yang lebih dekat dengan Rusia jika dia menang pemilihan 8 November mendatang.

Dia telah menyarankan bahwa, jika terpilih, ia akan bertemu dengan Presiden Rusia sebelum pelantikan pada bulan Januari.

Putin juga telah membalas pujian dengan menyebut calon Partai Republik itu sebagai sosok “luar biasa dan berbakat”.  Salah satu sekutu politik terdekatnya, Vladimir Zhirinovsky, mendesak Amerika untuk memilih Trump, dan menyebutnya sebagai “hadiah kepada umat manusia”.

Barack Obama mengatakan awal pekan ini bahwa kekaguman Trump kepada Putin adalah sesuatu “belum pernah terjadi sebelumnya dalam politik Amerika”.

Baca juga:

Nasib Kapal Selam Legendaris Rusia Terlunta-Lunta di Amerika