Site icon

Penampilan Baru Siluman J-20 China

Penampakan terbaru dari jet tempur generasi kelima China, Chengdu J-20 menunjukkan pesawat menggunakan skema kamuflase baru. Pesawat tempur siluman ini menggunakan kamuflase “splinter” ini beredar di internet China pada awal Oktober.

Foto-foto menunjukkan empat pesawat: Dua mengenakan lapisan cat primer kuning, satu di abu-abu polos, dan pesawat keempat di splinter kamuflase tersebut. Menurut Combat Aircraft, pesawat itu difoto di pabrik Chengdu Aircraft Industry Group di Chengdu provinsi Sichuan.

Sumber internet Cina menyatakan bahwa dua J-20 yang dikirim ke provinsi Guangdong di China timur, kemungkinan untuk berpartisipasi dalam Zhuhai Air Show yang dijadwalkan berlangsung 1-6 November 2016.

Warna abu-abu yang merpakan cat visibilitas rendah mengingatkan pada F-35 Joint Strike Fighter.

Pertama kali diperkenalkan pada bulan Januari 2011, J-20 telah mengalami evolusi desain yang cepat, dengan banyak perubahan yang dibuat. Pesawat siluman ini kemungkinan telah masuk produksi tingkat rendah.

Meskipun tidak ada yang tahu persis tentang kemampuan pesawat ini, terlihat J-20 adalah pesawat yang besar. Dua mesin kembar mengisyarakatkan pesawat memiliki kecepatan tinggi dan kemampuan daya tahan lama,

Sedangkan profil diam-diam dan teluk amunisi internal menunjukkan kebutuhan untuk menembus wilayah udara musuh.

Pilihan lain adalah untuk J-20 untuk menjadi jet tempur superioritas udara jarak jauh yang mengkhususkan diri pada pertarungan udara ke udara di luar jangkauan visual. Namun sebagai jet serangan jarak jauh juga akan menggunakan kekuatan stealth untuk menembus pertahanan udara musuh dan kemudian meluncurkan rudal dan bom presisi-dipandu pada target di tanah.

Pertanyaan besar adalah apakah J-20 mampu menandingi F-22 dan F-35. Jawabannya hampir pasti sulit. J-20 dibangun dengan biaya lebih sedikit dan pengalaman terbatas China dalam mengembangkan pesawat tempur generasi kelima pesawat. China harus diakui memiliki basis teknologi lebih rendah dibanding Amerika yang sudah jauh di depan.

Namun, China bisa menghasilkan pesawat dengan biaya setengah dari pesawat Amerika. Hal ini akan menjadikan China bisa membangun pesawat dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan Amerika. Pada akhirnya, kuantitas akan menutup kekurangan dalam kualitas ketika harus bertempur dengan F-22 atau F-35. China memiliki prinsip kuantitas adalah kualitas tersendiri.

Baca juga:

F-22 Raptor vs J-20, Menang Siapa?

Exit mobile version