Komandan Amerika Serikat di Timur Tengah (Centcom) mengatakan ia menduga Iran memainkan peran dalam peluncuran rudal baru-baru ini oleh pemberontak Houthi di Yaman terhadap kapal-kapal Amerika di Laut Merah.
“Saya berpikir Iran memainkan peran dalam beberapa hal ini. Mereka memiliki hubungan dengan Houthi, jadi saya menduga ada peran dalam hal itu,” kata pemimpin Central Command (Centcom) Jenderal Joseph Votel di Center for American Progress Rabu 19 Oktober 2016 sebagaimana dikutip The Hills.
Ini adalah pernyataan paling langsung dari seorang pejabat AS yang menghubungkan serangan rudal ke Iran, yang mendukung Houthi dalam perang sipil melawan rezim diperangi.
Pekan lalu, kapal AS ditembaki setidaknya dua kali saat ada di Laut Merah di lepas pantai Yaman, mendorong sebuah kapal perusak AS untuk menghancurkan tiga lokasi radar yang diyakini digunakan dalam peluncuran rudal.
Houthi adalah pemberontak di Yaman yang menggulingkan pemerintah yang didukung Barat dari ibukota Sana’a pada bulan September tahun 2014.
Para pejabat AS sebelumnya hanya mengatakan peluncuran rudal berasal dari “wilayah yang dikuasai Houthi ” di Yaman dan mengatakan tidak tahu siapa sebenarnya yang menarik pemicu, atau siapa sebenarnya yang harus disalahkan.
Menghubungkan kesalahan ke Iran untuk peluncuran rudal akan menimbulkan pertanyaan tentang respons apa yang akan diberikan Amerika.
Serangan terhadap kapal USS Mason, USS Ponce dan USS San Antonio datang setelah serangan rudal menghantam sebuah kapal milik Angkatan Laut Uni Emirat Arab. Sebelum kejadian itu Arab Saudi melakukan serangan udara yang menghantam sebuah proses pemakaman Houthi, menewaskan 140 pelayat, termasuk sejumlah pemimpin senior Houthi.
Houthi menerima senjata dan dukungan militer dari Iran, sementara rezim digulingkan menerima dukungan militer dari koalisi yang dipimpin Arab Saudi melakukan serangan udara terhadap Huthi.
Pentagon mengatakan masih mencoba untuk mencari tahu apakah ada peluncuran rudal tambahan pada hari Sabtu, setelah AS menghancurkan situs radar. Pentagon tidak menutup kemungkinan kapal Amerika terpaksa meluncurkan anti rudal hanya karena kesalahan radar yang memunculkan alarm atua peringatan palsu tentang serangan rudal.