PT Dirgantara Indonesia (PTDI) saat ini tengah mengerjakan produksi pesawat terbang, termasuk helikopter, baik yang dipesan oleh lembaga dalam negeri maupun negara lain sedang dikerjakan oleh PTDI.
Dia menjelaskan PTDI telah selesai mengerjakan CN235 dan CN212 yang dipesan oleh TNI Angkatan Udara dan Angkatan Laut.
Sementara saat ini, perusahaan industri pesawat terbang nasional yang berdiri pada 1976 dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio tersebut sedang mengerjakan CN235 dan CN212 dengan memperbarui beberapa teknologi aerodinamik dan avionik.
“Produksi pesawat PTDI kami tujukan khususnya untuk memperkuat alutsista dalam negeri,” kata Direktur Utama PTDI Budi Santoso dalam wawancara dengan Antara Selasa 18 Oktober 2016. Dia menambahkan untuk sistem persenjataan PTDI bekerja sama dengan perusahaan manufaktur senjata militer, PT Pindad.
Selain memenuhi pesanan dalam negeri, PTDI juga sedang mengerjakan CN235 pesanan Thailand dan Senegal, serta CN212 yang dipesan oleh Filipina, Thailand dan Vietnam.
CN235 merupakan pesawat terbang serba guna yang memiliki kemampuan STOL (Short Take-Off and Landing) atau mampu tinggal landas dan mendarat di landasan pendek (800 meter) serta berpermukaan kasar.

Keserbagunaan CN235 juga didukung oleh “ramp door” di bagian belakang pesawat untuk memudahkan pemuatan dan pembongkaran barang atau pasukan, sehingga dapat digunakan sebagai pesawat militer atau pesawat angkutan sipil.
Beberapa pesawat PTDI yang telah selesai dibuat dan diantarkan kepada pemesan di dalam negeri adalah tujuh unit CN235 versi angkut militer, lima unit CN235 versi angkut sipil dan dua unit NC212.
Selain itu, satu unit CN235 versi angkutan sipil juga telah dikirim ke Venezuela dan dua unit diantarkan ke Thailand.
Sementara itu, tipe pesawat yang sama versi angkutan militer telah diantarkan ke Burkinafaso dua unit, Uni Emirat Arab 6 unit, Korea Selatan tujuh unit dan Malaysia enam unit.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2015/11/03/perbedaan-cn-235-persuader-buatan-indonesia-dan-spanyol/