China sepakat membantu memodernisasi kekuatan militer Kamboja setelah kedua negara itu menyetujui sejumlah kesepakatan baru untuk meningkatkan bantuan militer.
“Kami menandatangani sejumlah protokol satu sama lain dalam penyediaan perlengkapan demi memodernkan pekerjaan kami dan sebagai iuran untuk memperkuat kemampuan pertahanan negara kami,” kata Menteri Pertahanan Kamboja Tea Banh, yang kembali dari kunjungan resmi di Beijing pada akhir pekan lalu, kepada wartawan pada Senin 17 Oktober 2016.
Tenggapannya itu menyusul kunjungan Presiden Xi Jinping ke Kamboja pada pekan lalu, saat Xi memuji kedekatan ikatan kedua negara tersebut. China dan Kamboja menandatangani 31 perjanjian saat kunjungan itu dilaksanakan, termasuk kesepakatan pinjaman senilai 237 juta dolar AS.
Pemimpin China itu juga membatalkan hutang sekitar 89 juta dolar AS dan menawarkan 14 juta dolar AS lainnya dalam bentuk bantuan militer kepada Kamboja.
Banh mengatakan bahwa Kamboja berencana untuk mendapatkan pesawat jet tempur dari China dalam jangka panjang, namun yang perlu menjadi fokus militer saat ini adalah untuk memperkuat wilayah udara mereka.
Kamboja terlibat dalam sejumlah perselisihan perbatasan dengan Vietnam dan Thailand. Perselisihan perbatasan dengan Thailand dalam beberapa tahun belakangan berujung pada bakutembak sporadis.
Kamboja adalah sekutu setia China di Asia. Kamboja terakhir melindungi China dari kritik Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) atas Laut China Selatan. Sejumlah negara anggota ASEAN, seperti, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Brunei Darussalam bersitegang dengan China atas klaim terhadap perairan tersebut.