AS: Kapal Selam Kami Tetap di Depan Rusia dan China
Kelas Virginia

AS: Kapal Selam Kami Tetap di Depan Rusia dan China

Teknologi peredaman suara baru akaan membuat kapal selam nuklir Amerika mampu beroperasi di wilayah musuh tanpa terdeteksi. Hal ini memungkingkan untuk mendeteksi dan menghancurkan kapal selam musuh, kapal dan ancaman lain.

Pemimpinan Angkatan Laut Amerika mengatakan pihaknya telah membuat kemajuan dalam mengembangkan sensor dan teknologi akustik baru untuk memastikan AS mempertahankan keunggulan teknologi di domain bawah laut meski China dan Rusia terus membangun kapal selam mereka dengan cepat.

Sebagian besar rincian inovasi baru ini sangt dirahasiakan termasuk teknologi peredam untuk ruang mesin yang membuat kapal selam sulit untuk dideteksi, array vertikal besar baru dan pelapisan tambahan bahan untuk lambung.

“Kita berbicara tentang perubahan sensor dan perubahan dalam kemampuan kapal yang kami pikir bisa sangat dramatis dalam hal meningkatkan kemampuan kita untuk bersaing dalam spektrum ketenangan kapal,” kata Direktur Undersea Warfare US Navy Rear Adm. Charles Richard, kepada Scout Warrior dalam wawancara khusus yang dikutip National Interest Jumat 14 Oktober 2016.

Richard mengatakan dorongan untuk upaya Angkatan Laut, yang disebut “acoustic superiority,” didasarkan pada realitas yang muncul bahwa margin keunggulan Amerika Serikat telah tergerus dengan cepat akibat kemajuan yang dicapai Rusia dan China.

Disebut “acoustic superiority,”  karena hal ini bisa kapal selam dapat beroperasi terdeteksi di atau dekat perairan atau pantai musuh, melakukan misi pengintaian atau serangan dan merasakan setiap gerakan musuh di rentang yang lebih jauh dari yang lawan bisa.

Teknologi sensor akustik bekerja dengan menggunakan sensor kapal selam bawah laut untuk mendeteksi suara “ping” untuk menentukan kontur, kecepatan dan jangkauan dari sebuah kapal musuh, kapal selam atau senjata yang mendekat.

Pengujian inovasi ini sekarang sedang berlangsung di kapal eksperimental versi prototipe Kelas Virginia yang disebut USS South Dakota.

Digambarkan sebagai penyisipan teknologi, perbaikan ini akhirnya akan diintegrasikan pada kapal selam Kelas Virginia dan kapal selam pengganti Kelas Ohio.

“Kita melihat diri kita di titik puncak dari generasi keempat dari komunikasi bawah laut,”tambah Richard.

Richard menjelaskan, konsep teknologi generasi keempat didasarkan elektro-magnetik dan teknologi akustik bawah air.

“Dalam generasi keempat ini, siluman akan selalu diperlukan  masuk ke lingkungan yang tidak bersahabat. Jika saya berisik, saya tidak akan hidup lama. Kami terus mendorong batas bagaimana untuk meminimalkan dideteksi  dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mendeteksi musuh,” kata Richard lagi.

Richard mengatakan dua generasi pertama ada di kapal selam pertama Perang Dunia II dan generasi berikutnya adalah senjata nuklir bawah laut selama Perang Dingin.

“Perang Dunia II adalah pertama kalinya kami ke lapangan dengan kemampuan skala armada yang efektif dalam perang. Itu benar-benar membantu kami menang, “katanya.