Vietnam menegaskan tidak akan membolehkan negara lain membangun pangkalan militer di wilayah teritorialnya. Hal ini disampaikan hanya beberapa hari setelah Rusia mengatakan tengah mempertimbangkan pembukaan kembali pangkalan-pangkalan era-Soviet di Vietnam dan Kuba.
Kantor berita Rusia mengutip Wakil Menteri Pertahanan Rusia pekan lalu mengatakan bahwa Rusia mempertimbangkan rencana untuk memulihkan pangkalan-pangkalan yang pernah menjadi poros bagi kekuatan militer global Soviet selama Perang Dingin.
“Kebijakan konsisten Vietnam tak akan terikat dengan persekutuan militer atau terikat dengan negara manapun untuk menentang negara ketiga,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Le Hai Binh Kamis 13 Oktober 2016.
“Kami juga tidak akan membolehkan negara-negara lain mendirikan pangkalan militer di Vietnam.” Meski tengah mencari kebijakan luar negeri yang netral untuk menjalin persahabatan dengan banyak negara dan membolehkan kapal-kapal perang asing singgah di pelabuhannya, Vietnam masih melarang kehadiran pasukan militer asing secara permanen.
Rusia yang mewarisi hubungan panjang dengan Vietnam, mundur dari pangkalan AL perairan dalam Cam Ranh pada awal tahun 2000-an, sebagai bagian dari penarikan militer di seluruh dunia setelah runtuhnya Uni Soviet.
Cam Ranh adalah aset paling bernilai dalam militer Vietnam, dengan pangkalan udara yang pernah digunakan oleh AS dan pasukan Soviet serta teluk perairan dalam yang menjadi rumah bagi kapal-kapal selam modern bikinan Rusia.
Kunjungan kapal-kapal asing jarang dan biasanya dibatasi hanya untuk perawatan. Kapal-kapal perang AS, Jepang dan Prancis baru-baru ini singgah di pelabuhan Cam Ranh.