Kawasaki P-1 akan Tantang Lockheed Martin P-8 di Pasar Internasional
Pesawat patroli maritim Kawasaki P-1 Jepang

Kawasaki P-1 akan Tantang Lockheed Martin P-8 di Pasar Internasional

Kawasaki Heavy Industries telah menyampaikan 10 pesawat patroli maritim dan anti-kapal selam P-1 ke Pasukan Maritime Pasukan Bela Diri Jepang (JMSDF). Kini mereka akan segera melangkah untuk bersaing di pasar internasional guna menantang P-8A Poseidon yang dibangun Lockheed Martin.

JMSDF diperkirakan akan memerlukan 60 atau lebih tambahan P-1 untuk menggantikan Lockheed Martin P-3C Orions.

Seorang wakil perusahaan mencatat bahwa Lockheed telah menyampaikan lebih dari 500 P-3C global. Angkatan Laut Amerika Serikat akan mengganti pesawat ini dengan Boeing P-8A Poseidon. Selain itu ada beberapa pelanggan internasional yang harus mengganti mereka P-3. Pasar inilah yang akan dibidik P-1.

Perusahaan telah menawarkan P-1 ke Inggris untuk kebutuhan pesawat patroli maritim, tetapi akhirnya masih kalah dengan P-8 yang dipilih.

Meskipun demikian, perwakilan perusahaan sebagaimana dikutip Flight Global Kamis 13 Oktober 2016 mengatakan bahwa beberapa negara telah menyatakan minat untuk mengetahui lebih banyak tentang P-1 tersebut. Dia menolak untuk menyebutkan negara-negara tersebut.

Dia menambahkan bahwa P-1 merupakan salah satu dari dua pesawat patroli maritime/anti kapal selam berteknologi tinggi yang ada di pasar internasional. Satu pesawat lain adalah P-8.

P-8 (kiri) dan P-1
P-8 (kiri) dan P-1

Pesawat ini didukung oleh mesin IHI F7-10 turbofan. “Empat mesin memungkinkan P-1 untuk beroperasi pada ketinggian yang sangat rendah,” katanya. “Mereka juga meningkatkan survivability. Jika Anda kehilangan satu mesin, Anda masih dapat memiliki tiga mesin untuk melanjutkan misi Anda. ”

Fitur lain yang membantu P-1 pada ketinggian rendah adalah sayap yang besar. Mesin turbofan juga lebih tenang daripada empat mesin turboprop yang daya P-3C. Kawasaki mengatakan hal ini membuatnya lebih sulit bagi kapal selam terendam untuk mendeteksi P-1.

Dalam pelayanan JMSDF, yang P-1 dilengkapi dengan sensor canggih yang sesuai dengan misi seperti radar AESA yang dapat mendeteksi berbagai target, detektor anomali magnetik, dan elektro / optik sensor.

Pesawat membawa sejumlah senjata termasuk torpedo, ranjau, dan amunisi serangan permukaan. Produksi akan meningkat menjadi sekitar lima pesawat per tahun di tahun-tahun mendatang.

Pesawat patroli maritime seperti ini sangat cocok untuk negara yang memiliki perairan luas seperti Indonesia.

Baca juga:

http://www.jejaktapak.com/2016/08/07/p-8a-vs-p-1-lebih-baik-mana/