Menyusul runtuhnya kesepakatan dengan Prancis, Polandia mengatakan mungkin akan membangun sendiri armada helikopter S-70i Black Hawk, untuk meng-upgrade angkatan bersenjatanya.
Pekan lalu, Polandia membatalkan negosiasi dengan Prancis pada pembelian 50 helikopter Airbus H225M Caracal yang diperkirakan bernilai US$ 3,5 miliar.
Tapi militer Polandia masih bersemangat untuk meningkatkan kemampuannya. Menurut Menteri Pertahanan Antoni Macierewicz, Warsawa akan membeli antara 10-12 S-70i Black Hawk yang dibangun Polandia untuk pasukan khusus.
“Kami akan bisa mengatakan bahwa kita adalah negara modern, dan tentara kita memiliki peralatan yang memastikan bahwa tidak ada lawan akan mengancam kita,” katanya sebagaimana dikutip DoD Buzz Selasa 11 Oktober 2016.
Helikopter akan dibangun oleh anak perusahaan Sikorsky, PZL Mielec Polandia. Setelah kunjungan ke fasilitas produksi, Macierewicz menekankan bahwa persiapan tidak akan berlangsung lama.
“Setelah pembicaraan dengan chief executive Mielec saya yakin kita akan memulai negosiasi minggu ini dan akan menyelesaikan sebelum akhir tahun,” katanya dikutip Flightglobal. “Pada tahun ini juga helikopter pertama akan dikirimkan.”
Perdana Menteri Beata Szydlo menekankan pentingnya mempromosikan industri dalam negeri negara itu.
“Sangat penting bahwa militer memiliki peralatan buatan Polandia,” katanya, menurut DoD Buzz.
Polandia bergerak untuk upgrade kekuatan militernya setelah khawatir dengan ancaman agresi Rusia.
Sebelumnya pada hari Selasa, Macierewicz mengkritik posisi Airbus selama negosiasi. “Prancis memiliki produk militer yang baik, kami tertarik, tapi kami tidak akan pernah menerima diperlakukan seperti sebuah negara dunia ketiga. Negara, yang menerima [perlakuan semacam itu], akan kehilangan kemungkinan untuk setiap aktivitas internasional, “katanya.
“Prancis membuat kesalahan, Airbus membuat kesalahan, tapi tentara Polandia akan mendapatkan helikopter.”