Komandan Angkatan Laut Korea Selatan Laksamana. Um Hyun-seong mengatakan mereka membutuhkan kapal selam nuklir yang akan membantu mereka melawan ancaman dari Korea Utara.
Hal itu disampaikan Laksamana. Um Hyun-seong menanggapi pertanyaan anggota parlemen tentang alasan pemerintah untuk membangun kapal selam nukllir.
Menurut Um Hyun-seong Pyongyang telah rudal balistik kapal selam (SLBM) pada akhir Agustus yang dalam pandangan Seoul sebagia ujicoba sukses.
“Memiliki kapal selam nuklir adalah kondisi yang harus dipertimbangkan oleh kementerian pertahanan,” kata Um sebagaimana dikutip Korea Herald Selasa 11 Oktober 2016.
Setelah uji coba nuklir kelima Korea Utara dan sejumlah rudal ditembakkan bulan lalu, muncul keinginan Korea Selatan untuk membangun kapal selam nuklir untuk melawan ancaman Korut dengan lebih baik.
Pada hari Jumat, Kepala Staf Gabungan (JCS) Jenderal Lee Sun-jin mengatakan perlu untuk Seoul meninjau kemungkinan pengembangan kapal selam nuklirnya sendiri mengutip meningkatnya provokasi dari Pyongyang.
Kapal selam bertenaga nuklir akan memiliki jangkauan yang jauh lebih besar dan dapat secara efektif berada di dalam air tanpa batas waktu.
Adapun kemungkinan memasang sistem pertahanan rudal SM-3, yang memiliki jangkauan hingga 500 kilometer, di kapal perusak Aegis untuk dioperasikan oleh Angkatan Laut, kementerian pertahanan mengatakan hal itu “masih dalam pertimbangan” dan belum belum mencapai keputusan. Ia berharap keputusan yang akan dicapai dalam satu sampai dua tahun ke depan.
Korea Selatan berusaha untuk membangun sembilan kapal selam dengan berat 3.000 ton dalam tiga batch sebagai bagian dari proyek yang disebut Jangbogo-III. Langkah ini bertujuan untuk membangun kapal selam dengan teknologi lokal yang lebih baik dapat memenuhi kebutuhan pertahanan masa depan negara.
Militer Korea Selatan berencana untuk membangun batch pertama dari tiga kapal selam ini pada 2020-2024, dan batch kedua dari tiga kapal selam dengan kemampuan ditingatkan dari 2025 hingga 2027.
Baca juga: