Rusia berencana membangun pangkalan tetap angkatan laut di pelabuhan Tartus, Suriah.
Niat yang dilontarkan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Nikolai Pankov, Senin itu sebagai pertanda terbaru bahwa Moskow ingin memperluas jejak militernya di Suriah, tempat ia membantu Presiden Bashar al-Assad melawan pemberontak sejak 2015.
Moskow pada pekan lalu menempatkan peluru kendali darat-ke-udara S-300 di Tartus.
“Kami akan memiliki pangkalan tetap AL di Tartus,” kata Pankov kepada senator Rusia, “Dokumen, yang diperlukan, sudah disiapkan dan dalam proses untuk disetujui badan berbeda. Kami harap bisa meminta Anda segera mengesahkan dokumen itu.”
Senator Igor Morozov mengatakan kepada kantor berita RIA bahwa keputusan itu akan memungkinkan Rusia menggerakkan lebih banyak kapal di Laut Tengah, karena mereka akan memiliki sarana diperkuat, tempat mereka bisa mengisi bahan bakar dan perbekalan.
“Dengan melakukan ini Rusia bukan hanya meningkatkan potensi militernya di Suriah namun di seluruh Timur Tengah dan di kawasan Laut Tengah secara menyeluruh,” kata Morozov.
Rusia sudah memiliki pangkalan udara tetap di Hmeymim di provinsi Latakia, Suriah, darimana mereka bisa melancarkan serangan udara melawan pemberontak anti-Assad.
Moskow mewarisi fasilitas Angkatan Laut era Soviet di Tartus ketika Uni Soviet ambruk pada 1991, satu-satunya pijakan bagi Angkatan Laut Rusia di kawasan Laut Tengah.
Meski mengalami beberapa kali modernisasi, pangkalan itu relatif sederhana dan tidak mampu menampung kapal perang lebih besar.
Baca juga: