Wasington berjanji akan segera mengirim sistem rudal pertahanan THAAD ke Korea Selatan.
“Washington dan Seoul memutuskan mengerahkan THAAD di Korea Selatan karena provokasi terus-menerus dan ketidakinginan Korea Utara melakukan perundingan serius terkait denuklirisasi,” kata Gedung Putih dalam pernyataanya Senin 10 Oktober 2016.
Pernyataan itu adalah tanggapan terhadap petisi meminta pembatalan keputusan mengerahkan THAAD.
“THAAD akan dipusatkan untuk menangkal ancaman nuklir dan peluru kendali balistik Korea Utara. THAAD akan meningkatkan kedudukan pertahanan peluru kendali gabungan Korea Selatan-AS dalam menangkal peluru kendali balistik jarak dekat dan menengah,” kata Gedung Putih.
“Itu tidak akan menjadi ancaman strategis China atau Rusia. Amerika Serikat bekerja sama dengan Korea Selatan untuk mengerahkan sistem ini sesegera mungkin demi mempertahankan sekutu Korea Selatan kami dan personil militer AS yang dikerahkan ke wilayah itu dari ancaman nuklir dan misil balistik Korea Utara,” katanya.
Gedung Putih juga mencantumkan meningkatnya ancaman dari Korea Utara.
“Sebagai tambahan atas uji coba nuklir Korea Utara yang dilaksanakan pada Januari dan September tahun ini, Korea Utara melancarkan sejumlah uji coba misil balistik yang secara langsung melanggar sejumlah resolusi Dewan keamanan PBB. Adanya langkah-langkah provokatif itu menyorot besarnya ancaman yang diberikan dari langkah itu terhadap perdamaian dan keamanan seluruh wilayah Asia-Pasifik,” katanya.
Keputusan pengerahan THAAD itu menunjukkan komitmen AS yang kuat terhadap pertahanan Korea Selatan, tambahnya.
“Di bawah Presiden Obama, Amerika Serikat dan kora Selatan bekerja sama memperkuat persekutuan, yang membantu memastikan masa depan damai, aman dan sejahtera di semenanjung itu dan di wilayah Asia-Pasifik. Bagian kunci persekutuan kami termasuk dukungan kuat dari Amerika Serikat dalam pertahanan Korea Selatan saat diperlukan,” katanya.