More

    AS Sebut Bom Thermobaric Digunakan di Suriah, Apa Itu?

    on

    |

    views

    and

    comments

    thermobaricSenjata volumetrik, termasuk bahan peledak bahan bakar udara dan senjata thermobaric, tidak asing digunakan dalam perang.

    Amerika Serikat mengembangkan bahan peledak udara bahan bakar pada tahun 1960, dan menggunakan BLU-73/B fuel-air bombs di perang Vietnam, baik sebagai alat untuk meledakkan ladang ranjau atau untuk membunuh orang.

    Rusia menggunakan bahan peledak bahan bakar udara yang dijatuhkan dari pesawat saat melawan separatis Chechnya di pertengahan 1990-an. Pada tahun 1999, Rusia menggunakan TOS-1 Buratino yang menembakkan roket bermuatan thermobaric untuk menyerang ibukota Chechnya, Grozny.

    Amerika Serikat juga menggunakan bom thermobaric di awal perang Afghanistan dengan tujuan  membunuh pasukan Al-Qaeda dan Taliban yang bersembunyi di gua-gua.

    Gambar berikut diambil dari adalah paten Amerika yang mengambarkan perangkat umum senjata ini.

    thermobaricpaten

    Dari paten terlihat bahan peledak thermobaric dirancang untuk menghasilkan panas dan efek tekanan bukannya armor piercing atau kerusakan fragmentasi efek bahan peledak thermobaric adalah  komposisi umumnya bahan bakar yang kaya mengandung nitramine, ditandai dengan pelepasan energi yang terjadi selama periode waktu yang lebih lama dari standar bahan peledak, sehingga menciptakan tekanan lama. ”

    Amerika Serikat dan Rusia keduanya menguji bom thermobaric lebih besar. Amerika menguji GBU-43 / B Massive Ordnance Air Blast pada 2003 yang segera dijuluki “Mother of All Bombs,”

    Pada tahun 2007, Rusia menguji senjata thermobaric raksasa mereka sendiri, dan menyebutnya sebagai “Father of All Bombs.” Untungnya kedua senjata ini tidak pernah digunakan dalam perang.

    Selain Amerika Serikat dan Rusia, setidaknya China dan India juga memiliki senjata thermobaric.

    Peledak bahan bakar udara, yang agak kurang rumit untuk membuatnya, telah digunakan oleh pemerintah Suriah, menurut Human Rights Watch. Pengamat lainnya telah menemukan bukti Suriah menggunakan bahan peledak bahan bakar udara setidaknya pada awal tahun 2012.

    Apakah nantinya juga akan ada aturan pelarngan senjata yang mengerikan ini?  Belum tentu. Dalam analisis standar hukum untuk melindungi warga sipil dalam perang oleh United Nations Institute for Disarmament Research, penulis Maya Brehm mencatat bahwa senjata thermobaric sebenarnya ada di  bawah lingkup Konvensi Senjata Konvensional Tertentu mengenai senjata pembakar, yang menyatakan “senjata thermobaric menghasilkan suhu tinggi yang dapat mengakibatkan kebakaran, dan dapat menyebabkan luka sangat kejam kepada orang-orang di dalam wilayah yang luas. ”

    Brehm juga mencatat bahwa senjata thermobaric mungkin sudah masuk di bawah aturan yang mengatur bahan peledak ditingkatkan sebagai gantinya.

    Namun ketika Amerika Serikat dan Rusia mempertahankan beberapa senjata thermobaric dalam persediaan militer, keberhasilan perjanjian yang melarang thermobarics tampaknya tidak mungkin terjadi.

    Sumber: Popular Science

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this