Pada 3 Oktober 2016, Mateusz Morawiecki, Wakil Perdana Menteri Polandia dan Menteri Pengembangan Pembangunan mengunjungi Sekolah Tinggi Pendidikan Kejuruan Chełm (PWSZ – Państwowa Wyższa Szkoła Zawodowa).
Di antara hal-hal yang dikatakan selama kunjungan ada yang sangat menarik yakni klaim yang telah dibuat oleh pejabat sekolah bahwa Program pesawat latih dalam negeri PZL I-22 Iryda akan diaktifkan kembali, dengan jet akan diproduksi di Chełm, bersama UAV kecil dan sistem pesawat tak berawak.
Berita itu sangat mengejutkan dan agak aneh, mengingat bahwa Polandia telah memperoleh pesawat latih barbu M-346 Master, dengan pengiriman pertama untuk Akademi Angkatan Udara Polandia di Dęblin diharapkan akan dilakukan pada bulan November.
Dua pilot pertama Angkatan Udara Polandia sudah menjalani program uji terbang dengan M-346 Master di Italia. Delapan Master telah diperintahkan oleh Angkatan Udara Polandia, dengan opsi untuk pesawat yang lebih banyak.
M-346 adalah salah satu pelatih jet paling canggih di dunia, pesawat disiapkan bagi pilot yang akan mengendalikan jet tempur generasi kelima. Dengan kokpit digital penuh, komando HOTAS (Hands On Throttle and Stick), penanganan mudah, VCI (Vocal Control Inputs), Helmet Mounted Display serta banyaklagi yang membuat pesawat yang sempurna untuk mempersiapkan pilot pesawat tempur paling modern.
Sementara PZL Iryda adalah desain tua yang muncul pada 1970-an. Pesawat ini dibangun untuk menggantikan TS-11 Iskras yang lebih tua.
Badan pesawat itu bukan desain yang sukses dan sempat mengalami kecelakaan yang menewaskan pilot saat tes terbang.
Pada akhirnya jet didesain ulang menjadi varian PZL M93K dan M93V dengan versi M96 mengikuti, dengan sayap dimodifikasi, mesin Viper Rolls Royce dan avionik baru. Delapan pesawat seperti yang digunakan oleh Pelatihan Resimen ke-58 Angkatan Udara Polandia. Rencana awal adalah untuk pengadaan 19 pesawat tidak bisa diwujudkan karena masalah dan kurangnya dana.
Oleh karena itu, The Aviationist menyebut kebangkitan pesawat terbang yang gagal tersebut tampaknya tidak mungkin. Di pertengahan 1990-an, avionik Iryda sudah tidak cocok untuk melatih pilot untuk jet tempur modern.
Fakta bahwa produksi Iryda bisa direstart mungkin hanya menjadi bagian dari publisitas yang dibuat oleh pemerintah baru sayap kanan Polandia, yang sangat menekankan perlunya untuk mengaktifkan kembali industri dalam negeri dan mengembangkan potensinya.
Baca juga:
Polandia Bangun Tank Anders, Mampukah Membunuh Armata Rusia?