Australia dan Amerika Serikat sepakat untuk menanggung bersama biaya penempatan militer Amerika Serikat di wilayah Australia utara. Penyebaran kekuatan ini sebagai bagian penting rencana Presiden Barack Obama atas poros Asia.
Menteri Pertahanan Australia Marise Payne, Kamis 6 Oktober 2016 mengatakan dirinya bertemu dengan Menhan AS Ash Carter di Washington pada pekan ini untuk membicarakan rencana melipatgandakan jumlah marinir AS pada 2020 di Darwin dari saat ini, yang jumlahnya 1.250 orang. Rencana tersebut tertunda pada awal tahun ini dari rancangan awal pada 2017.
Australia dan AS menandatangani  kesepakatan postur pasukan pada 2014 untuk disiapkan dalam pelatihan bersama dan untuk pasukan Angkatan Laut AS serta pengerahan pasukan udara.
Payne mengatakan biaya operasional hingga saat ini terpisah secara ad-hoc dengan memotong anggaran belanja infrastruktur.
Pada Maret, mereka membahas penempatan pesawat pengebom AS berdaya jelajah tinggi B-1 di Darwin, memperkuat kehadiran militer AS mendekati wilayah Laut China Selatan yang disengketakan. Darwin lebih dekat dengan Indonesia daripada dengan Ibu Kota Australia di Canberra.
Meskipun demikian, dalam menentukan arah antara Australia sebagai sekutu utama Amerika Serikat dan China sebagai mitra dagang terbesar terkait wilayah yang disengketakan, Australi telah memberikan teguran kepada kedua negara superpower tersebut.
Australia mengkritik China soal kebebasan terbang di wilayah Laut China Selatan dan seorang prajurit senior AS mendesak Australia untuk bertindak lebih lanjut di wilayah yang disengketakan tersebut.
Payne dalam pernyataannya, Kamis, mengatakan bahwa dukungan marinir AS di Darwin yang konsisten terhadap kepentingan strategis jangka panjang Australia dalam mendukung keterlibatan AS di wilayah mereka dengan mengupayakan keamanan dan stabilitas kawasan.
Kedua negara tersebut akan berbago beban biaya sekitar 2 miliar dolar Australia (1,52 dolar AS) untuk pembangunan prasarana di Australia utara dan biaya lain terkait dengan pengerahan pasukan selama 25 tahun.
Ada rencana menggabungkan pendidikan dan pelatihan, mungkin termasuk dengan mitra lainnya di kawasan Asia-Pasifik.
Payne menolak memberikan laporan kesepakatan pembagian beban biaya atau memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana dan kapan pasukan tersebut ditingkatkan jumlahnya. Tidak ada tanggapan dari pihak AS atas kesepakatan pembagian beban biaya militer tersebut.
Walau begitu, calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump menginginkan adanya perubahan pembagian beban biaya dengan sekutu AS lain di kawasan itu dengan menyatakan bahwa negara seperti Jepang dan Korea Selatan harus membayar lebih untuk meningkatkan pertahanan mereka.