Apa Hebatnya PKR Kelas SIGMA Indonesia?

Apa Hebatnya PKR Kelas SIGMA Indonesia?

Angkatan Laut Indonesia bersiap untuk menerima dua frigat Perusak Kawal Rudal (PKR) Kelas SIGMA 10514. Dua kapal yang akan diberi nama KRI Raden Eddy Martadinata (REM), dan KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR) ini sedang dibangun dibangun oleh PT PAL Indonesia (Persero), bekerja sama dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) untuk Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL).

Dua kapal ini diharapkan akan diterima Angkatan Laut pada 2017 nanti.

Untuk tidak bingung, Kelas SIGMA 10514 berbeda dengan Kelas SIGMA 9113. Yang terakhir adalah kapal korvet sementara SIGMA 10514 adalah Frigat.

Untuk  Kelas SIGMA 9113 Indonesia telah memiliki empat kapal jenis ini yakni KRI Diponergoro 365, KRI Sultan Hasanuddin 366, KRI Sultan Iskandar Muda 367, dan KRI Frans Kaisiepo 368.

Harus diakui  empat korvet ini belum mempunya daya getar yang maksimal, terutama bila dibandingkan dengan apa yang dimiliki oleh Angkatan Laut Singapura, AL Malaysia dan AL Australia. Sehingga PKR ini diharapkan akan menjadi kekuatan yang jauh lebih disegani lawan.

Frigat dirancang untuk melakukan berbagai misi, termasuk berpatroli di zona ekonomi eksklusif (ZEE, pencegahan, keamanan maritim, pencarian dan penyelamatan, perang anti-permukaan, dan perang anti elektronik udara. Frigat juga dapat digunakan untuk tugas-tugas bantuan kemanusiaan.

Proyek SIGMA PKR 10514 diluncurkan oleh Kementerian Pertahanan Indonesia pada bulan Agustus 2010. Kementerian Pertahanan Indonesia itu memberikan kontrak untuk DSNS pembangunan PKR SIGMA 10514 pertama pada bulan Desember 2012.

Tetapi pemotongan baja pertama dilakukan pada bulan Januari 2014 dan keel dibaringkan pada April 2014 di galangan kapal PT PAL di Surabaya, Indonesia.

Sementara kontrak untuk pembangunan kapal kedua  ditandatangani pada bulan Februari 2013 dengan  baja pertama dipotong pada bulan September 2014 dan peletakan pada Desember 2014.

Empat dari enam modul inti dibangun di galangan kapal Surabaya, sedangkan dua sisanya dibangun dan diuji di galangan kapal Vlissingen di Belanda. Kapal dijadwalkan untuk pengiriman pada tahun 2017.

Pada November 2013, Thales dianugerahi kontrak oleh DSNS untuk memberikan suite sistem misi untuk dua frigat pertama.

Next: Dari Desain, Senjata, Hingga Kinerja