Tiga kapal perang AS beroperasi di lepas pantai Yaman menyusul serangan rudal terhadap dioperasikan kapal UAE oleh pemberontak Houthi.
Dua pejabat pertahanan Amerika saat dikonfirmasi USNI News Selasa 3 Oktober 2016 mengatakan kapal – kapal destroyer rudal dipandu USS Nitze (DDG-94), USS Mason (DDG-87) dan beroperasi di depan USS Ponce (AFSB (I) -15) di dekat selat Bab Al Mandeb yang menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden.
Selat ini menjadi rute transit penting bagi kapal-kapal yang lewat dari Mediterania melalui Terusan Suez ke Samudera Hindia. Dua kapal perusak berpeluru kendali yang dikirim adalah bagian dari kelompok tempiur Kapal Induk USS Dwight D. Eisenhower.
Kehadiran kapal-kapal AS di wilayah tersebut pertama kali dilaporkan oleh Fox News, Senin 2 Oktober 2016 malam.

Seorang pejabat mengatakan USNI News pengiriman tiga kapal ini dilakukan setelah serangan rudal pada Sabtu HSV Swift, feri berkecepatan tinggi yang pernah digunakan oleh Komando Militer Sealift AS yang disewakan ke UEA.
“Serangan ini diyakini terkait dengan konflik yang sedang berlangsung di Yaman dan bukan merupakan serangan terhadap pengiriman umum. Angkatan Laut Komando Sentral AS memiliki kapal-kapal di daerah dan bekerja sama dengan sekutu kami dan mitra regional untuk memastikan arus bebas perdagangan,” kata seorang pejabat pertahanan.
Pemberontak Houthi, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka merilis sebuah video yang menunjukkan rudal menghantam kapal di malam hari dan memunculkan bola api raksasa.

Laporan menunjukkan senjata yang digunakan bisa saja rudal anti kapal C-802 buatan China (Penyebutan NATO CSS-N-8 Saccade).
Dalam sebuah pernyataan, Houthi mengatakan roket menargetkan kapal perang Emirat saat mendekati pantai Mokha di Laut Merah, dilaporkan Al Jazeera dan kapal itu hancur.
https://www.youtube.com/watch?time_continue=35&v=WTNeEYlO3Iw
Pejabat UAE mengatakan, kapal itu terlibat dalam sebuah “insiden” di dekat selat tetapi mengatakan tidak ada yang terluka.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2015/12/02/apa-bedanya-lcs-kelas-freedom-dan-kelas-independence/